Iran Kembali Ancam Tutup Selat Hormuz

Iran uji coba rudal anti radar
Sumber :
  • REUTERS/ Fars News/ Hamed Jafarnejad

VIVAnews - Iran kembali mengulangi ancaman menutup Selat Hormuz bila negara-negara Barat tetap melanjutkan sanksi ekonomi dan keuangan. Namun, tidak jelas bagaimana Iran akan menutup jalur perairan strategis bagi pengapalan minyak di Timur Tengah itu, mengingat AS sudah menempatkan kekuatan militer di sana.

Menurut kantor berita Reuters, parlemen Iran mulai membahas undang-undang untuk memberi mandat menutup Selat Hormuz. "Di bawah undang-undang ini, penutupan Selat Hormuz akan berlanjut hingga dicabutnya semua sanksi atas Iran," kata Javad Qoddousi, anggota parlemen Iran yang dikutip kantor berita Fars, Minggu waktu setempat.

Anggota parlemen lain, Seyed Moussavinejad, mengatakan bahwa mulai bulan ini mereka akan membahas undang-undang penutupan Selat Hormuz. Namun, selama ini parlemen Iran punya wewenang yang sedikit dalam merumuskan kebijakan pertahanan dan hubungan luar negeri. Keputusan penentu berada pada Pemimpin Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei, dan Korps Garda Revolusi Islam Iran. 

Apalagi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Seyed Hassan Firouzabadi, Minggu kemarin menegaskan bahwa keputusan menyangkut penutupan selat itu harus melalui Khamenei, yang didukung oleh Dewan Keamanan Nasional Agung sebagai penasehatnya. 

Negara itu telah berulangkali mengancam akan menutup jalur pengapalan minyak dan logistik di Selat Hormuz. Perairan itu menjadi lalulintas bagi 40 persen pengapalan minyak mentah dunia.

Ancaman ini merupakan reaksi Iran setelah negara-negara Barat yang digalang AS menjatuhkan sanksi ekonomi dan keuangan internasional. Perusahaan-perusahaan mancanegara diancam tidak boleh lagi masuk dalam jaringan keuangan dan perdagangan internasional yang dikuasai AS bila masih bertransaksi dengan Iran.

Bagi AS dan sekutu-sekutunya, yang didukung PBB, sanksi ini merupakan langkah untuk memaksa Iran melucuti teknologi nuklirnya, yang dicurigai bisa dibuat sebagai senjata pemusnah massal. Namun, Iran terus bersikukuh tetap melanjutkan program nuklir, dengan alasan hanya untuk kepentingan damai - seperti bahan pembangkit listrik dan penelitian ilmiah.

Segera Dipersunting Rizky Febian dengan Prosesi Ijab Kabul, Mahalini Raharja Bakal Mualaf?
Kasir via Zoom

Gaji UMR Mahal, Restoran di New York Pekerjakan Warga Filipina Jadi Kasir Virtual Lewat Zoom

Kasir virtual yang baru-baru ini viral ini dioperasikan perusahaan Happy Cashier yang ditempatkan pada layar monitor di toko-toko di Queens, Manhattan, dan Jersey City

img_title
VIVA.co.id
3 Mei 2024