China Tersinggung Laporan HAM AS

VIVAnews - China menuduh pemerintah Amerika Serikat (AS) mencampuri urusan dalam negerinya. Penyebabnya adalah sebuah laporan yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri Amerika, Rabu 25 Februari 2009, yang mengecam buruknya catatan penegakan hak asasi manusia (HAM) di Negeri Panda itu.

"Laporan itu tidak memandang upaya China dalam menegakkan HAM," kata editorial kantor berita pemerintah China, Xinhua, Kamis 26 Februari 2009 seperti dikutip laman stasiun televisi CNN.

Xinhua menilai laporan Deplu Amerika itu menafikan upaya Menteri Luar Negeri Hillary Clinton menegakkan diplomasi gaya baru dengan pendekatan yang lebih lembut. Sebanyak 44 halaman Laporan Praktek HAM di Sejumlah Negara Tahun 2008 itu menyebutkan bahwa catatan penegakan HAM di China justru memburuk.

"Catatan HAM pemerintah China memburuk di sejumlah bidang. Antara lain penjatuhan hukuman tanpa proses peradilan, memaksa pengakuan terpidana, dan kerja paksa," demikian dinyatakan laporan itu.

Laporan itu juga menuding China melakukan kekerasan terhadap kelompok minoritas di Tibet dan beberapa wilayah lain. China juga dituduh menyiksa aktivis HAM.

Selain China, Myanmar dan Vietnam juga dinilai tidak menunjukkan perbaikan dalam proses penegakan HAM. Pakistan dan Balukistan dinyatakan mengalami kemajuan dalam penegakan HAM. Sementara itu, Amerika menilai pemerintah Indonesia telah berupaya menegakkan hak rakyat dan kebebasan sipil.

Sambut World Water Forum Ke-10 di Bali, Warga Gelar Upacara Segara Kerthi
Emas Antam.

Harga Emas Hari Ini 18 Mei 2024: Emas Antam Naik Jadi Rp 1.350.000 Per Gram

Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini tercatat dibanderol seharga Rp 1.350.000 per gram.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2024