Sumber :
- REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
VIVAnews -
Venezuela akan melakukan penyelidikan formal atas tuduhan bahwa kanker yang diderita dan menyebabkan Hugo Chavez wafat adalah upaya dari Amerika Serikat dan musuh-musuhnya.
Sebelum meninggal, Hugo Chavez memang mengatakan bahwa kanker yang dideritanya adalah serangan AS dan musuh-musuhnya, seperti yang dilakukan terhadap pemimpin-pemimpin Amerika Latin lainnya.
"Kami akan mencari kebenaran. Kami memiliki kemampuan untuk mengetahui bahwa komandan kami, Chavez, diracun oleh kekuatan gelap yang ingin agar dia keluar dari jalan," kata Maduro kepada TV lokal.
Maduro mengatakan, ilmuwan asing akan diajak bergabung dengan komite negara untuk menyelidiki tuduhan itu.
Nicolas Maduro, 50 tahun, adalah presiden sementara pengganti Chavez. Dia menjabat selama 30 hari, sebelum digelar pemilihan umum ulangan.
Kandidat oposisi, Henrique Capriles menyatakan, Maduro yang pernah menjadi sopir bus itu tidak kompeten. Maduro dinilai memanfaatkan kesedihan jutaan pendukung Chavez atas kematian pemimpin mereka.
Karena Chavez belum sempat disumpah usai memenangkan pemilu akhir tahun lalu, maka akan digelar pemilu ulang antara Maduro dan pemimpin oposisi Henrique Capriles. Pengangkatan Maduro sebagai presiden sementara dikecam Capriles yang menurutnya inkonstitusional.
Pada pemilihan presiden Oktober tahun lalu, pemimpin oposisi, Capriles kalah oleh Chavez.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami akan mencari kebenaran. Kami memiliki kemampuan untuk mengetahui bahwa komandan kami, Chavez, diracun oleh kekuatan gelap yang ingin agar dia keluar dari jalan," kata Maduro kepada TV lokal.