Sumber :
- REUTERS/Departemen Pertahanan Malaysia/Handout
VIVAnews -
Pemimpin tentara Kesultanan Sulu, Sultan Agbimuddim Kiram, dikabarkan masih hidup dan aman di lokasi persembunyiannya di Lahad Datu, Sabah. Dia dilaporkan berhasil lolos dari sembilan hari operasi sapu bersih pasukan Sulu yang gencar dilakukan militer Malaysia.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Kepala Kepolisian Sabah, Datuk Hamza Taib melalui media setempat hari Rabu ini. Menurutnya, pihak kepolisian Malaysia mempercayai adik Sultan Jamalul Kiram III itu masih hidup dan bersembunyi dari Operasi Daulat, nama operasi sapu bersih tentara Sulu.
"Sebagai seorang pemimpin, dia tidak akan kabur dan meninggalkan pengikutnya di sini. Dia harus memimpin para pengikutnya itu," ujar Hamza seperti dikutip laman The Malaysia Insider, Rabu 13 Maret 2013.
Operasi Daulat digelar tentara Malaysia sejak Selasa minggu lalu di Lahad Datu yang ditandai dengan serangan udara oleh beberapa pesawat jet tempur Malaysia. Selain itu mereka juga mengepung dari darat dengan serangan bom dan pengerahan tentara melawan kelompok Sulu yang diduga masih bersembunyi di desa tersebut.
Hamza menduga Agbimuddin masih dapat lolos dan berkeliaran karena dibantu oleh penduduk setempat. Beberapa dari penduduk itu ikut diciduk oleh kepolisian Malaysia untuk diinterogasi.
Pernyataan resmi dari kepolisian Sabah ini sekaligus membantah rumor yang mengatakan putra mahkota Sulu ini telah tewas dalam pertempuran. Sebelumnya jenderal tentara Sulu, dilaporkan tewas dan jasadnya ditemukan membusuk di Kampung Tanjung Batu, Selasa kemarin.
Pihak keluarga di Filipina juga berkali-kali mengatakan kepada media, mereka masih dapat berkomunikasi dengan putra mahkota Kesultanan Sulu tersebut.
Hingga saat ini, 56 tentara Sulu dilaporkan tewas. Sementara pihak Malaysia mengklaim hanya kehilangan 10 anggota yang terdiri dari delapan polisi dan dua tentara.
Sultan Agbimuddin dilaporkan tiba dengan sekitar 200 pengikutnya di Sabah pada 9 Februari lalu. Setelah mengalami ketegangan selama hampir 17 hari dan menemui jalan buntu, baku tembak pun akhirnya terjadi pada 1 Maret lalu.
Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, sempat mengajukan gencatan senjata namun ditolak mentah-mentah oleh pihak Malaysia. (eh)
Baca Juga :
Debat Panas Bahlil dengan Politisi PDIP di DPR soal Investasi Starlink: Jangan Pura-pura Tak Tahu
Operasi Daulat digelar tentara Malaysia sejak Selasa minggu lalu di Lahad Datu yang ditandai dengan serangan udara oleh beberapa pesawat jet tempur Malaysia. Selain itu mereka juga mengepung dari darat dengan serangan bom dan pengerahan tentara melawan kelompok Sulu yang diduga masih bersembunyi di desa tersebut.
Hamza menduga Agbimuddin masih dapat lolos dan berkeliaran karena dibantu oleh penduduk setempat. Beberapa dari penduduk itu ikut diciduk oleh kepolisian Malaysia untuk diinterogasi.
Pernyataan resmi dari kepolisian Sabah ini sekaligus membantah rumor yang mengatakan putra mahkota Sulu ini telah tewas dalam pertempuran. Sebelumnya jenderal tentara Sulu, dilaporkan tewas dan jasadnya ditemukan membusuk di Kampung Tanjung Batu, Selasa kemarin.
Pihak keluarga di Filipina juga berkali-kali mengatakan kepada media, mereka masih dapat berkomunikasi dengan putra mahkota Kesultanan Sulu tersebut.
Hingga saat ini, 56 tentara Sulu dilaporkan tewas. Sementara pihak Malaysia mengklaim hanya kehilangan 10 anggota yang terdiri dari delapan polisi dan dua tentara.
Sultan Agbimuddin dilaporkan tiba dengan sekitar 200 pengikutnya di Sabah pada 9 Februari lalu. Setelah mengalami ketegangan selama hampir 17 hari dan menemui jalan buntu, baku tembak pun akhirnya terjadi pada 1 Maret lalu.
Sultan Sulu, Jamalul Kiram III, sempat mengajukan gencatan senjata namun ditolak mentah-mentah oleh pihak Malaysia. (eh)
Penampakan Lutut Thom Haye usai Selebrasi Knee Slide di Rumput Stadion GBK
Selebrasi knee slide yang dilakukan Thom Haye di rumput Stadion GBK usai cetak gol ke gawang Filipina membuat lutut sang pemain mengalami luka lecet di kanan dan kirinya.
VIVA.co.id
13 Juni 2024
Baca Juga :