AS Desak China Usut Kekerasan di Xinjiang

Wilayah Kashgar, provinsi Xinjiang, China
Sumber :
  • REUTERS/Stringer
VIVAnews -
Pemerintah Amerika Serikat mendesak China mengusut secara transparan kasus kekerasan di Xinjiang yang menewaskan 21 orang. Investigasi dirasa perlu setelah kedua pihak yang bertikai saling tuding.


Desakan disampaikan Wakil Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS Patrick Ventrell seperti diberitakan
Reuters
, Rabu waktu setempat. Dia mengatakan, insiden itu terjadi saat Duta Besar AS untuk China, Gary Locke, sedang berada di provinsi Xinjiang dengan delegasi dari perusahaan energi, perkeretaapian dan transportasi Amerika.


"Kami mendesak pemerintah China melakukan penyelidikan menyeluruh dan transparan pada insiden ini dan memberikan perlindungan bagi seluruh rakyat China, termasuk etnis Uighur, tidak hanya berdasarkan hukum dan konstitusi China, tapi juga berdasarkan komitmen hak asasi manusia internasional," kata Ventrell.


Insiden itu terjadi pada Selasa malam wilayah Bachu, atau dikenal dengan nama Maralbexi di Kashgar. Menurut versi pemerintah China, saat itu petugas keamanan menemukan rumah berisikan banyak senjata tajam.


Bentrokan terjadi saat kelompok etnis Muslim Uighur memergoki mereka. Sebanyak 21 orang tewas dalam bentrokan dan kebakaran rumah tersebut. China mengatakan ini ulah teroris yang ingin mengganggu stabilitas di wilayah yang berbatasan dengan Afganistan dan Pakistan itu.


Sementara versi lain disampaikan oleh kelompok Muslim Uighur di pengasingan. Menurut pengakuan yang mereka dengar, kekerasan itu dipicu oleh penembakan dan pembunuhan pemuda Uighur oleh tentara China.


Kekerasan kali ini adalah yang paling berdarah sejak Juli 2009. Saat itu terjadi bentrokan hebat di ibukota Xinjiang, Urumqi, antara warga mayoritas Han dan minoritas Muslim Uighur, menewaskan 200 orang dari kedua kubu.
Ketua DPW PPP se-Indonesia Solid Hadapi Pilkada 2024, Mardiono: Kita Bangkit Kembali


Terbang ke Negara Asia Tenggara Lebih Hemat Pakai ASEAN Explorer Pass, Apa Itu?
Etnis Uighur adalah kelompok suku Muslim asli Xinjiang yang berbicara bahasa Turki. Etnis ini kerap bentrok dengan pemerintah China yang membatasi agama, bahasa dan kebudayaan mereka. (umi)

Pelatih Kiper Persebaya Surabaya Suntikan Semangat untuk Ernando Ari
Wasekjen PDI Perjuangan, Utut Hadianto di DPP PKS

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto, enggan berspekulasi soal belum juga terealisasinya pertemuan Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024