Gedung Ambrol di Bangladesh, Diduga 1.200 Orang Tewas

Gedung Delapan Lantai Runtuh di Bangladesh
Sumber :
  • REUTERS/Andrew Biraj
VIVAnews -
Korban tewas pada gedung ambrol di Bangladesh diduga mencapai lebih dari 1.200 orang. Hal ini karena masih belum ditemukannya ratusan orang pada gedung delapan tingkat yang rubuh pekan lalu itu.


Diberitakan
Telegraph
, Senin 29 April 2013, yang mengutip polisi setempat, masih ada sekitar 900 orang lagi yang masih hilang di gedung Rana Plaza. Upaya penyelamatan telah dihentikan, sebanyak 384 korban tewas ditemukan. Sebanyak 52 di antaranya belum teridentifikasi.


Empat pabrik garmen beroperasi di gedung tersebut. Saat runtuh Rabu lalu, diduga ada sekitar 2.000 orang buruh yang tengah bekerja. Namun menentukan jumlah pastinya sangat sulit, karena tidak ada data para pekerja yang masuk.


Pabrik-pabrik garmen itu mengerjakan produk-produk merk ternama di Eropa dan Asia, salah satunya adalah Primark, perusahaan fashion dengan 161 cabang di Inggris. Primark berjanji memberikan kompensasi pada para korban yang bekerja untuk perusahaan mereka.


Lihat Video Ramalan Tentang Hubungan dengan Jordi, Ruben Onsu: Sok Tahu
"Kompensasi termasuk bantuan jangka panjang bagi anak-anak yang kehilangan orangtua, bantuan keuangan bagi yang terluka dan pembayaran bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar pernyataan perusahaan tersebut.

Ministry Affirms Indonesia Unlikely to Experience Recession

Sementara itu, pemerintah Bangladesh menolak tawaran tenaga bantuan dari Inggris dan PBB dalam mengevakuasi para korban. Ahmed Ali, kapala pemadam nasional mengatakan, pemerintah hanya menerima bantuan peralatan, bukan personel.
Ada Rp 48,5 Miliar Uang Milik Bupati Labuhanbatu yang Sudah Disita KPK
Mahkamah Konstitusi saat gelar sidang putusan syarat usia capres-cawapres.

Ini Daftar Hakim Konstitusi di 3 Panel Sidang Sengketa Pileg 2024

Mahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana terkait perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) untuk sengketa Pemilu Legislatif atau Pileg.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024