Sumber :
- ANTARA/Ampelsa
VIVAnews -
Sekertaris Jenderal Sangha Agung Indonesia (Sagin), Bhiksu Bhadraruci menyampaikan duka yang mendalam atas berlanjutnya krisis kemanusiaan yang menimpa kelompok etnis Rohingya di negara bagian Rakhine pertengahan tahun lalu, dan kelompok minoritas muslim lainnya di Burma Tengah dan utara Rangoon baru-baru ini.
Bhadraruci juga mengatakan, pihaknya mengecam keterlibatan sejumlah Bhiksu dan umat Buddhis Myanmar dalam berbagai tindakan kekerasan yang telah mengakibatkan kematian, kerusakan materi, dan pengungsian dalam skala besar di Myanmar.
Menurut dia, tindakan kekerasan apapun yang berakar dari kebencian, bertentangan dengan ajaran Sang Buddha yang menekankan bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri.
"Oleh karena itu, kami menghimbau kepada umat Buddhis Myanmar, khususnya para Bhiksu Myanmar yang serumpun, yang menjadi panutan masyarakat Myanmar, untuk kembali kepada ajaran Buddha, Dharma dan Vinaya," kata Bhadraruci dalam siaran persnya, Minggu 5 April 2013.
Menurutnya, krisis kemanusiaan yang terjadi saat ini tidak dapat dipisahkan dari perjalanan panjang Myanmar sebagai sebuah bangsa dengan beragam etnis, dan sebagai sebuah negara yang tengah menjalani proses transisi menuju rezim yang lebih demokratis.
Selain itu, dia juga berharap agar semua elemen masyarakat di Indonesia dapat menyadari baik Buddhisme maupun Islam sama-sama mengajarkan kepada umatnya nilai-nilai perdamaian dan toleransi.
"Melihat kondisi beberapa hari terakhir terutama dengan tertangkapnya beberapa tersangka teroris yang membawa lima bom pipa dalam rangka demonstrasi di Kedutaan Myanmar, kami ingin mengimbau bahwa sesama saudara sebangsa dan setanah air, sudah seharusnya kita bersama-sama bersatu. Jangan gampang terpecah belah," ujar dia.
Baca Juga :
Perlindungan Konsumen Punya Dampak Positif ke Kinerja Keuangan Bank, Begini Penjelasannya
Baca Juga :
Mengenal Lebih Dekat City Store Pertama Hyundai
Saksi Ungkap Kaca Mata SYL Dibeli Pakai ‘Uang Haram’ Kementerian Pertanian
Staf Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus turut dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus korupsi di Kementerian Pertanian RI dengan terdakwa Syahrul
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :