Rezim Pinochet Siksa Tahanan Diiringi Lagu Julio Iglesias

Konser Julio Iglesias Di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Rezim Augusto Pinochet memiliki cara tersendiri dalam menyiksa tahanan di penjara Chile medio 70an. Selain siksaan fisik, tahanan disiksa mentalnya dengan diperdengarkan lagu-lagu dari penyanyi-penyanyi terkenal dunia.


Diberitakan
Telegraph
pekan ini, di antara penyanyi yang lagunya sering dipakai sebagai "soundtrack" penyiksaan adalah Julio Iglesias, Cat Steven dan George Harrison. Musik dipasang dengan volume tinggi selama penyiksaan, membuat tahanan tertekan.

Geopolitik Global Tak Menentu, Bos BNI Pede Ekonomi RI Sehat dan Stabil

Menurut para mantan tahanan, lagu My Sweet Lord milik Harrison dan tembang-tembang Julio Iglesias diputar tidak henti selama beberapa hari. Lagu-lagu ini juga dinyanyikan oleh para penjaga penjara.
Mobil Dinas Polri Tabrak Lari Pemotor di Depok, Polisi: Oknum Diperiksa Satlantas


Menag Yaqut: Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi
Dr Katia Chornik, salah satu peneliti dari University of Manchester telah meneliti penggunaan musik di rumah siksaan, kamp konsentrasi dan penjara rezim Pinochet. 

Salah seorang wanita mantan tahanan kepada Chornik mengatakan bahwa dia masih ingat betul sipir penjara menyanyikan lagu Gigi l'Amoroso khusus untuknya. Lagu ini dinyanyikannya saat menggiringnya ke ruang interogasi, dan diputarkan sebagai latar penyiksaan.


Bagi beberapa tahanan, musik ini justru memicu keberanian mereka dalam menghadapi siksaan. "Musik menyatukan tahanan, karena ini adalah satu-satunya cara mereka mengatasi penderitaan," kata Chornik.


"Sistem yang diterapkan Pinochet juga menggunakan musik untuk mendoktrin tahanan, sebagai bentuk hukuman dan soundtrack penyiksaan. Dimainkan dalam volume keras dari pagi hingga malam, lagu-lagu ini digunakan untuk merusak psikologi dan fisik tahanan," lanjutnya lagi. (umi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya