Sumber :
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews -
Rezim Augusto Pinochet memiliki cara tersendiri dalam menyiksa tahanan di penjara Chile medio 70an. Selain siksaan fisik, tahanan disiksa mentalnya dengan diperdengarkan lagu-lagu dari penyanyi-penyanyi terkenal dunia.
Diberitakan
Telegraph
pekan ini, di antara penyanyi yang lagunya sering dipakai sebagai "soundtrack" penyiksaan adalah Julio Iglesias, Cat Steven dan George Harrison. Musik dipasang dengan volume tinggi selama penyiksaan, membuat tahanan tertekan.
Menurut para mantan tahanan, lagu My Sweet Lord milik Harrison dan tembang-tembang Julio Iglesias diputar tidak henti selama beberapa hari. Lagu-lagu ini juga dinyanyikan oleh para penjaga penjara.
Dr Katia Chornik, salah satu peneliti dari University of Manchester telah meneliti penggunaan musik di rumah siksaan, kamp konsentrasi dan penjara rezim Pinochet.
Salah seorang wanita mantan tahanan kepada Chornik mengatakan bahwa dia masih ingat betul sipir penjara menyanyikan lagu Gigi l'Amoroso khusus untuknya. Lagu ini dinyanyikannya saat menggiringnya ke ruang interogasi, dan diputarkan sebagai latar penyiksaan.
Baca Juga :
Paparkan Revolusi Ketenagakerjaan PMI, Kepala BP2MI Sebut Golden-Triangle Harus Kolaborasi Solid
"Sistem yang diterapkan Pinochet juga menggunakan musik untuk mendoktrin tahanan, sebagai bentuk hukuman dan soundtrack penyiksaan. Dimainkan dalam volume keras dari pagi hingga malam, lagu-lagu ini digunakan untuk merusak psikologi dan fisik tahanan," lanjutnya lagi. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Sistem yang diterapkan Pinochet juga menggunakan musik untuk mendoktrin tahanan, sebagai bentuk hukuman dan soundtrack penyiksaan. Dimainkan dalam volume keras dari pagi hingga malam, lagu-lagu ini digunakan untuk merusak psikologi dan fisik tahanan," lanjutnya lagi. (umi)