Suksesi Kepemimpinan Malaysia

Mahathir: Najib Lebih Tegas Ketimbang Badawi

VIVAnews - Najib Razak telah dilantik menjadi perdana menteri (PM) Malaysia, Jumat pagi 3 April 2009. Maka, mantan PM Mahathir Mohamad berharap Najib dapat menjadi pemimpin yang lebih tegas daripada pendahulunya, Abdullah Badawi.

Mahathir menilai Badawi yang mengumumkan pengunduran dirinya Oktober tahun lalu memimpin dengan keraguan. Badawi, menurut Mahathir, memang sedikit lebih demokratis namun Badawi gagal memenuhi janji kampanyenya, antara lain memberantas korupsi.

"Saya rasa Najib akan lebih tegas, tidak opresif tapi tegas dalam mengambil keputusan dan bertindak," kata Mahathir seperti dilansir laman stasiun televisi Channel News Asia.

Mahathir menyadari bahwa beberapa pihak akan menyebut sikap tegas pemimpin Malaysia sebagai Mahathirisme, bertolak dari pemerintahan tangan besi yang dia jalankan dahulu. Dia mengaku tidak peduli dengan orang-orang yang menyebutnya diktator.

"Kalau begitu, saya diktator pertama yang mundur atas kemauan sendiri," kata Mahathir.

Saat memerintah, Mahathir melegalkan langkah-langkah kontroversial yang dia lakukan, misalnya hukuman terhadap lawan politik dan aktivis hak asasi manusia. "Negara ini membutuhkan tangan baja karena rawan konflik rasial," ujar Mahathir.

Mahathir memutuskan keluar dari partai penguasa United Malays National Organisation (UMNO) tahun lalu karena kecewa dengan hasil pemilihan umum. Mahathir juga mengaku tidak puas dan tidak percaya dengan kepemimpinan Badawi.

"Badawi tidak memiliki kemampuan mengatur negeri ini, dia hanya ingin mendapat dukungan oposisi," kata Mahathir, yang pekan lalu memutuskan kembali bergabung dengan UMNO.

Ini Pesan Babe Cabita Saat Dokter Mengatakan Usianya Tak Lama Lagi
Ilustrasi Monas Jakarta

UU DKJ Resmi Diteken Jokowi, Jakarta Masih Ibu Kota Negara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani pengesahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024 tentang Daerah Khusus Jakarta (DKJ) pada 25 April 2024

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024