Sumber :
- REUTERS/Damir Sagolj
VIVAnews -
Keadaan di Thailand pada hari ini kian mencekam, seorang demonstran kembali dilaporkan tewas. Sebelumnya, seorang demonstran pro-pemerintah tewas akibat ditembus timah panas. Tidak diketahui siapa pelakunya.
Menurut laman
Telegraph
, Minggu 1 Desember 2013, pemerintah akhirnya terpaksa mengerahkan tentara militer setelah terjadi pertikaian antara pendukung dan penentang Perdana Menteri Thailand, Yingluck Shinawatra.
Bentrokan itu terjadi di dekat stadion olah raga Rajamanggala Ramkhangheng. Di lokasi itu berkumpul sekitar 70 ribu massa kaus merah yang pro-pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. Sebagian besar mereka berasal dari utara Bangkok yang notabene merupakan daerah dengan penghasilan terendah di Thailand.
Menurut pemimpin kelompok Kaus Merah, Jatuporn Promphan, empat orang anggota kaus merah terbunuh dalam aksi bentrokan pada Sabtu malam. Namun, kantor berita
Reuters
hanya berhasil mengonfirmasi satu orang, bernama Viroj Kemnak.
Sementara itu, menurut pejabat pusat darurat milik pemerintah, Erawan, sebanyak 45 orang terluka dalam aksi bentrokan tersebut.
Menurut
Telegraph
, sebanyak 17 batalion, masing-masing berisi 150 tentara dikerahkan untuk membantu 180 polisi militer. Sesuai dengan arahan Yingluck yang tidak menginginkan kekerasan dalam mencegah bentrokan, maka para tentara ini tidak dipersenjatai.
Mereka bertugas hanya untuk memastikan keamanan kota Bangkok pada hari Minggu ini. Sebelumnya, komando militer mengaku enggan terlibat dalam konflik politik di Thailand.
Kendati demikian, Yingluck telah memberlakukan kekuasaan khusus dan pemblokiran jalan. Polisi juga sudah diperintahkan untuk menahan pemimpin kelompok demonstran, Suthep Thaugsuban. Tapi, sejauh ini, belum ada langkah apa pun yang direalisasikan untuk menangkap Suthep.
Sementara itu, massa yang berasal dari Gerakan Sipil untuk Demokrasi mengumumkan akan menyerang jantung pemerintahan hari ini dengan tujuan menggantikan pemerintahan yang sah dengan Dewan Rakyat. Para pengunjuk rasa berpikir Pemerintahan Yingluck tidak lebih dari sekadar boneka yang dikendalikan oleh kakaknya, Thaksin Shinawatra.
Kendati Thaksin saat ini tengah mengasingkan diri, dia pernah ikut menghadiri rapat kabinet Yingluck melalui fasilitas kamera web dari jarak jauh.
Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry
Staff Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus, menjadi salah satu saksi yang ikut dihadiri jaksa KPK dalam sidang lanjutan Syahrul Yasin Limpo (SYL).
VIVA.co.id
29 April 2024
Baca Juga :