Sumber :
- Wikipedia Common
VIVAnews -
Buaya kembali memakan korban diĀ Papua Nugini. Terakhir, bocah berusia 11 tahun jadi mangsa binatang buas ini. Potongan tubuhnya ditemukan di dalam perut buaya sepanjang empat meter.
Diberitakan
ABC Online, Kamis 15 Mei 2014, Komandan Polisi Lincoln Gerari kepada koran nasional Papua Nugini mengatakan bocah malang bernama Melas Mero itu tengah memancing bersama orangtuanya di Sungai Siloura, provinsi Teluk, kemarin.
Tiba-tiba buaya menyerang mereka. Mero jatuh ke dalam air dan diseret oleh buaya. "Buaya menyapu bocah tersebut dengan ekornya dan menyerang anak yang tidak berdaya itu," kata Gerari.
Gerari mengatakan, usai peristiwa itu, polisi dibantu warga langsung memburu buaya tersebut. Setelah ditangkap, buaya itu dibunuh. Ketika perut buaya dibuka, ditemukan potongan-potongan tubuh korban. Kepala korban ditemukan terpisah di tempat lain.
Ini adalah serangan mematikan kedua yang terjadi di PNG dalam tahun ini, merdasarkan database peneliti CrocBITE di Charles Darwin University, Australia. Korban sebelumnya adalah seorang pria yang tidak disebutkan umurnya pada 1 Januari lalu di Teluk Rawa, Bougainville.
Total ada 75 penyerangan buaya, 65 di antaranya menewaskan manusia yang tercatat di PNG sejak tahun 1958. (umi)
Tiba-tiba buaya menyerang mereka. Mero jatuh ke dalam air dan diseret oleh buaya. "Buaya menyapu bocah tersebut dengan ekornya dan menyerang anak yang tidak berdaya itu," kata Gerari.
Gerari mengatakan, usai peristiwa itu, polisi dibantu warga langsung memburu buaya tersebut. Setelah ditangkap, buaya itu dibunuh. Ketika perut buaya dibuka, ditemukan potongan-potongan tubuh korban. Kepala korban ditemukan terpisah di tempat lain.
Ini adalah serangan mematikan kedua yang terjadi di PNG dalam tahun ini, merdasarkan database peneliti CrocBITE di Charles Darwin University, Australia. Korban sebelumnya adalah seorang pria yang tidak disebutkan umurnya pada 1 Januari lalu di Teluk Rawa, Bougainville.
Total ada 75 penyerangan buaya, 65 di antaranya menewaskan manusia yang tercatat di PNG sejak tahun 1958. (umi)
Kembangkan Industri Petrokimia RI, Menperin Akui Perlu Insentif yang Lebih Menarik
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku, pemerintah menyadari bahwa pengembangan industri petrokimia di Tanah Air memiliki sejumlah tantangan besar.
VIVA.co.id
13 Mei 2024
Baca Juga :