Cegah Hamas Bangun Terowongan, Israel Siapkan "Iron Spade"

Tank Israel yang menyerang Gaza
Sumber :
  • REUTERS/Baz Ratner

VIVAnews - Militer Israel kini tengah bersiap membuat senjata baru untuk menghadapi kelompok militan Hamas yang akan kembali membangun terowongan agar dapat menyeberang ke negara zionis itu. Harian Sunday Times edisi Minggu, 17 Agustus 2014 melansir senjata itu diberi nama "Iron Spade". 

Senjata ini akan dikembangkan oleh perusahaan teknologi militer terbesar Israel, Elbit Systems. Mereka juga akan melibatkan perusahaan Rafael, yang sebelumnya sukses membuat senjata pencegat roket, Iron Dome. 

Seorang pejabat dari Kementerian Pertahanan Israel yang dikutip harian Yediot Aharonot, menyebut sistem perlindungan ini akan ditempatkan di dua pendekatan berbeda. Pertama, sensor dan pemancar akan digunakan untuk memantau adanya aktivitas penggalian terowongan dan rongga bawah tanah. 

Setelah dipastikan terdapat terowongan, maka sebuah robot generasi baru akan secara otomatis langsung menghancurkannya. 

Di area yang sensitif, sebuah penghalang fisik akan dimasukkan di kedalaman lebih dari 30 ribu meter. Proyek baru ini diprediksi memakan biaya senilai 43 juta poundsterling atau Rp840 miliar. Dengan adanya sistem pertahanan ini, diharapkan dapat melindungi area sepanjang di sepanjang Jalur Gaza. 

Namun, walau Israel siap mengembangkan teknologi baru, bukan berarti teror terowongan dari Hamas akan lenyap begitu saja. Menurut mantan Komandan Pasukan Israel, Atai Shelach, menghancurkan terowongan yang dibuat Hamas tidak semudah yang dibayangkan. 

"Ini merupakan sebuah permasalahan strategis dan ancaman global. Bukan sebuah isapan jempol belaka untuk berasumsi jika sudah ada terowongan serupa di bagian utara dan bahkan di Suriah," papar Shelach. 

Unik! Kini Hadir Parfum Kolaborasi dengan AI Technology

Sementara itu, tim delegasi Israel dan Palestina kembali mulai untuk bernegosiasi pada hari ini. Mereka berkomunikasi secara tidak langsung untuk membicarakan kelanjutan gencatan senjata lima hari. 

Hamas mengatakan, usulan Mesir yang kini ditawarkan tidak dapat diterima dan dapat mengancam untuk membuka peperangan baru. (art)

Menteri Bahlil Sebut Penyerapan Tenaga Kerja di Q1-2024 Tertinggi Sepanjang Sejarah
Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana

Saksi Sebut Uang Rp 3 Juta Perhari untuk Rumah Dinas SYL: Pesan GrabFood Hingga Biaya Laundry

Staff Biro Umum Pengadaan Kementerian Pertanian RI, Muhammad Yunus, menjadi salah satu saksi yang ikut dihadiri jaksa KPK dalam sidang lanjutan Syahrul Yasin Limpo (SYL).

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024