Sumber :
- BFM TV
VIVAnews
- Empat orang dibunuh oleh Amedy Coulibaly, sebelum menyandera 17 orang lainnya di sebuah supermarket Yahudi, Jumat, 9 Januari 2015 di Paris. Insiden itu menyisakan sejumlah cerita, seperti tentang 30 orang yang selamat karena bersembunyi dalam ruang pendingin.
Dibalik kisah itu, ternyata ada Lassana Bathily, seorang Muslim yang menjadi pekerja di supermarket itu. Saat Amedy masuk dan menembak beberapa orang, Lassana yakin pelaku akan membunuh lebih banyak pengunjung supermarket, yang merupakan orang-orang Yahudi.
Ditulis oleh
Huffington Post
, Sabtu, 10 Januari 2015, Lassana mengambil keputusan cepat untuk turun ke lantai bawah tanah. "Saya membuka pintu ruang pendingin. Ada beberapa orang yang mengikuti saya ke sana," katanya.
Dia kemudian mematikan lampu dan pendingin ruangan. "Saya bawa mereka ke dalam dan minta mereka duduk diam di sana. Lalu saya keluar," kata pemuda berusia 24 tahun itu. Lassana kemudian mencari jalan keluar dari supermarket.
Baca Juga :
Ratu Rania Sindir Charlie Hebdo
Baca Juga :
Keluarga Aylan Kurdi Kecam Charlie Hebdo
"Kami bersaudara. Bukan masalah Yahudi, Kristen atau Muslim. Kita semua di perahu yang sama, kita harus membantu satu sama lain untuk keluar dari krisis," ucapnya.
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kami bersaudara. Bukan masalah Yahudi, Kristen atau Muslim. Kita semua di perahu yang sama, kita harus membantu satu sama lain untuk keluar dari krisis," ucapnya.