Sumber :
VIVA.co.id
- Tiga pelajar Muslim di Chapel Hill, North Carolina, tewas ditembak pada Selasa, 10 Februari 2015. Menurut laporan, para korban adalah mahasiswa dari beberapa kampus setempat.
Dikutip dari
BBC,
Rabu, 11 Februari 2015, tiga korban antara lain suami-istri Deah Shaddy Barakat (23) dan Yusor Mohammad Abu-Salha (21), serta saudarinya Razan Mohammad Abu-Salha (19).
Muslims only newsworthy when "behind a gun. Not in front it." Lack of coverage on Chapel HIll murders confirms this pic.twitter.com/vNQ3KWD6zF
— Khaled Bey (@KhaledBeydoun) 11 Februari 2015
Dia menyebut insiden itu tidak terkait masalah parkir tapi kebencian. Aktivis online telah menuduh media-media utama AS mengabaikan kasus penembakan, dengan hashtag #ChapelHillShooting tercatat telah digunakan lebih dari 900.000 kali.
Hashtag itu tidak hanya menjadi trending topic di AS tapi juga Inggris, Mesir, Arab Saudi dan beberapa negara Timur Tengah lainnya, bersama dengan hashtag lain dalam bahasa Arab yang jika diartikan menjadi 'pembantaian Chapel Hill.'
"Muslim hanya bernilai berita jika mereka ada di balik senapan (pelaku), bukan di depan (korban)," tulis salah satu pengguna Twitter. (ren)
Simak Juga:
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Muslims only newsworthy when "behind a gun. Not in front it." Lack of coverage on Chapel HIll murders confirms this pic.twitter.com/vNQ3KWD6zF— Khaled Bey (@KhaledBeydoun) 11 Februari 2015