- REUTERS/Andres Stapff
VIVA.co.id - Jose Mujica yang dikenal sebagai pemimpin paling miskin di dunia pada Minggu kemarin menyerahkan tampuk kekuasaan secara resmi kepada penggantinya, Tabare Vazquez. Presiden berusia 79 tahun itu memilih mundur setelah dikalahkan oleh Vazquez dalam pemilu.
Harian Inggris, The Independent, melansir Mujica meletakkan jabatannya untuk menjadi seorang anggota senat.
Tidak seperti kebanyakan pemimpin negara lainnya, Mujica hadir di upacara pelantikan yang berlangsung di Ibu Kota Montevideo dengan mengendarai mobil Volkswagen-Beetle jadul keluaran tahun 1987 berwarna biru.
Pakaian yang dikenakannnya pun tergolong sederhana. Dia mengenakan kemeja putih dan jas hitam dengan sepatu yang terbuat dari sol karet berwarna cokelat. Mujica memilih tidak mengenakan dasi ketika menghadiri upacara pelantikan.
Di bawah kepemimpinannya, Uruguay sukses mengalami masa keemasan. Selama 12 tahun ekonomi Uruguay mengalami kenaikan, ada peningkatan gaji dan turunnya tingkat pengangguran. Padahal, di saat yang bersamaan negara tetangganya seperti Brasil dan Argentina tengah mengalami kemunduran ekonomi.
Rakyat Uruguay menyapa Mujica dengan sebutan Pepe. Banyak yang menyayangkan dia tidak lagi menjabat sebagai Presiden.
"Dia merupakan Presiden terbaik yang pernah kami miliki," ujar seorang ibu rumah tangga bernama, Charo Baroni yang ikut menyaksikan upacara pelantikan itu.
Dia mengaku sedih harus melihat dia turun dari kursi kepresidenan. "Tabare (Presiden baru) juga baik. Tetapi, Pepe tetaplah Pepe," imbuh Baroni.
Mujica juga banyak membuat kebijakan yang dianggap oleh sebagian orang kontroversial. Dia melegalkan kepemilikan ganja. Bahkan, warga bisa membeli di apotek yang didukung pemerintah hingga 40 gram.
Setiap orang diizinkan untuk menanam hingga enam tanaman ganja di rumah. Mujica menyebut kebijakannya ini untuk mengendalikan peredaran narkoba di negaranya.
Dokter Bedah
Pengganti Mujica yakni Tabare Vazquez merupakan seorang dokter bedah onkologi. Walaupun berprofesi sebagai dokter, namun Vazquez tetap akan mempertahankan legalitas kepemilikan ganja.
Dia berjanji akan menghentikan pasokan ganja dari pemerintah seandainya program itu malah jadi salah sasaran. Vazquez juga menyerukan kepada seluruh warga Uruguay untuk bekerja sama memperbaiki pendidikan publik, kesehatan dan perumahan. Dia juga berjanji untuk mengurangi tindak kekerasan yang kerap menghantui dunia.
Vazquez sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Presiden pada periode 2005 hingga 2010 lalu. Kedua politisi itu mewakili koalisi yang sama yakni, Broad Front yang terdiri dari partai beraliran demokratik kristen hingga komunis. (ase)
