Ancaman 'Tsunami Manusia' Menteri Tedjo Langgar Konvensi PBB

Tedjo Edhy Purdijatno, mantan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Pernyataan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Tedjo Edhy Purdijatno untuk mengerahkan 'tsunami manusia' ke Australia dinilai memperlihatkan tidak pahamnya Tedjo tentang politik internasional.


“Ini menunjukkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak tepat dalam memilih menteri untuk jabatan politis,” kata pakar Hubungan Internasional (HI) Dinna Wisnu kepada
VIVA.co.id
, Rabu, 11 Maret 2015.


Direktur Program Pascasarjana Bidang Diplomasi Universitas Paramadina itu menyebut pernyataan Menteri Tedjo hanya akan membuat situasi Indonesia menjadi buruk, bukan membaik.


Tedjo, Selasa, 10 Maret 2015, mengatakan Indonesia selama ini banyak menghalangi imigran gelap dari negara lain yang akan ke Australia. Untuk membalas sikap Canberra, Jakarta dipastikan bakal melepaskan imigran-imigran itu.


“Kini di Indonesia saja ada lebih 10.000 orang. Jika mereka dilepas dan dibiarkan menuju Australia, dipastikan akan seperti tsunami manusia," kata Tedjo.


Rencana Tedjo melepas 'tsunami manusia' itu disebut Dinna melanggar konvensi PBB tentang pengungsi. Dinna menambahkan, Indonesia punya nilai-nilai tradisional yang luhur, tidak berusaha menunjukkan siapa lebih kuat dan galak.


“Cara berpikir Tedjo menunjukkan kurangnya kapasitas untuk politik jangka panjang,” ujar Dinna. (ren)
Terpopuler: Belajar Jadi Pendeta Wanita Ini Malah Mualaf sampai Makanan Tertua di Dunia

Baca Juga :
Aktor Darius Sinathrya Bangga Putra Keduanya Masuk Seleksi Timnas U-16
Polisi Indonesia membagikan pakaian bekas pada migran Rohingya di Aceh.

Siapa Mau Terima Pengungsi Rohingya?

Patut disayangkan negara-negara ASEAN tampak berat hati terima mereka.

img_title
VIVA.co.id
19 Mei 2015