Tersangka Pembunuh Musuh Putin Dipaksa Mengaku?

Tersangka pembunuh oposisi Rusia, Zaur Dadayev
Sumber :
  • REUTERS/Tatyana Makeyeva
VIVA.co.id
Dubes Rusia Bantah Putin Terlibat Pembunuhan Boris Nemtsov
- Tiga tersangka pembunuh pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, kemungkinan besar mengaku dalam tekanan dan penyiksaan saat ditahan. Hal itu disampaikan oleh salah satu anggota Dewan Pertimbangan Kremlin mengenai Hak Asasi Manusia (HAM), Andrey Babushkin.

VIDEO: Ini Rekaman Kamera CCTV Saat Musuh Putin Ditembak

Kantor berita
Arab Saudi Bakal Beri Sanksi Tegas pada Jemaah Haji Pengguna Visa Non Prosedural
Reuters , Rabu, 11 Maret 2015, melansir, kesimpulan itu diambil Babushkin setelah kunjungan terakhirnya beberapa waktu lalu ke penjara Lefortovo, Moskow. Ketiga tersangka disebut Babushkin mengalami beberapa luka.


"Ada banyak alasan yang masuk akal untuk meyakini salah satu tersangka, Zaur Dadayev dan Anzor Gubashev telah disiksa," papar Babushkin.


Dia menyebut ada beberapa luka jelas di bagian tubuhnya. Gubashev memiliki luka lecet di bagian hidung, pergelangan tangan dan kaki yang muncul usai dia ditahan. Babushkin menyerukan agar orang yang tidak terlibat dalam proses penyelidikan untuk memeriksa dengan seksama klaim Gubashev dan Dadayev.


Dadayev berencana untuk mengatakan di hadapan sidang dengar pada Minggu mendatang alasan mengapa dia mengaku tetapi tidak diberikan kesempatan untuk berbicara. Sejauh ini Gubashev mengaku tidak bersalah.


Dia beralasan tengah berada di Chechnya ketika mengetahui sepupunya, Dadayev tengah ditahan di area Ingushetia. Gubashev mengaku langsung berangkat ke sana dan begitu tiba langsung ditahan.


Menurut dia, tidak masuk akal jika tersangkut kasus pembunuhan itu sementara dia bisa berangkat ke Ingushetia. Selama ditahan, Gubashev mengaku dipukuli dan diletakkan sebuah beban di bagian kepalanya. Beban itu baru diangkat usai dia tiba di Moskow.


Sebelumnya, sempat diarahkan motif jika Nemtsov dibunuh karena mengecam tindak pembunuhan bar-bar yang terjadi di kantor redaksi Charlie Hebdo. Namun, menurut seorang rekan Dadayev, Ramzan Kadyrov, tidak mungkin temannya itu membunuh Nemtsov hanya karena alasan tersebut.


Bagi rekan yang dekat dengan Nemtsov, dia bukan lah sosok yang dominan untuk mengkritik kelompok Muslim radikal. Melainkan lebih fokus untuk mengkritik Presiden Vladimir Putin.


![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya