Sumber :
- REUTERS/Ina Fassbender
VIVA.co.id
- Kopilot maskapai Germanwings, Andreas Guenter Lubitz, diketahui pernah melapor ke sekolah pelatihan Lufthansa di tahun 2009 lalu, bahwa dirinya telah melalui depresi yang berat. Hal itu disampaikan oleh perusahaan yang menaungi Germanwings, Lufthansa.
Kantor berita Reuters , Selasa, 31 Maret 2015 melansir, pernyataan itu berpotensi menghancurkan maskapai. Padahal, CEO Lufthansa, Carsten Spohr, mengatakan kepada media pada pekan lalu, Germanwings tidak mengetahui alasan Lubitz sengaja menabrakan pesawat.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Asuransi Tuntut Nasabah Bayar Kerugian
Kantor berita Reuters , Selasa, 31 Maret 2015 melansir, pernyataan itu berpotensi menghancurkan maskapai. Padahal, CEO Lufthansa, Carsten Spohr, mengatakan kepada media pada pekan lalu, Germanwings tidak mengetahui alasan Lubitz sengaja menabrakan pesawat.
Lufthansa mengatakan Lubitz sempat menghentikan pelatihan pilot selama beberapa bulan, namun kemudian dinyatakan lolos dan fit untuk terbang. Penerbang berusia 27 tahun itu lantas kembali menjalani pelatihan terbangnya di tahun 2009 lalu.
Kemudian, dia memberikan dokumen medis dan di dalamnya tertulis, bahwa Lubitz telah melalui berbagai depresi yang begitu parah. Informasi itu diketahui Lufthansa yang melansir hasil komunikasi melalui surat elektronik antara Lubitz dengan sekolah penerbangan tersebut.
Dengan adanya pengakuan ini, justru kian menimbulkan pertanyaan mengenai proses penyeleksian untuk para pilot mereka. Sebab, keluarga korban mengancam akan mengajukan tuntutan hukum terhadap perusahaan maskapai.
Pada hari Senin kemarin, jaksa penuntut negara bagian Duesseldorf mengatakan Lubitz pernah dirawat karena memiliki kecenderungan untuk bunuh diri sebelum memperoleh izin terbang. Pada pekan lalu, mereka menemukan catatan sakit yang telah dirobek oleh Lubitz.
Dalam catatan itu tertulis, Lubitz menderita sebuah penyakit yang membuatnya harus beristirahat. Tetapi, saran dokter dia langgar.
Perusahaan maskapai Germanwings mengatakan tidak menerima sebuah catatan sakit dari Lubitz di hari jatuhnya pesawat. Lufthansa menambahkan, Lubitz memiliki sertifikat medis di saat pesawat jenis Airbus A320 itu jatuh.
Semua bukti berupa dokumen dan percakapan melalui surat elektronik telah diserahkan kepada jaksa penuntut Duesseldorf usai dilakukan penyelidikan internal. (ren)
![vivamore="
Baca Juga
:"]
[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Lufthansa mengatakan Lubitz sempat menghentikan pelatihan pilot selama beberapa bulan, namun kemudian dinyatakan lolos dan fit untuk terbang. Penerbang berusia 27 tahun itu lantas kembali menjalani pelatihan terbangnya di tahun 2009 lalu.
