Serangan Udara Saudi ke Yaman Kembali Telan Korban Sipil

Serangan Udara Saudi Hancurkan Rumah Warga di Yaman
Sumber :
  • REUTERS/Khaled Abdullah
VIVA.co.id
Gejolak Yaman, Kelompok Houthi Tewaskan 1.000 Anak
- Serangan udara yang dipimpin oleh Arab Saudi ke Yaman kembali menelan korban jiwa dari warga sipil. Menurut seorang sumber dari tim medis yang bekerja di kawasan itu, serangan Saudi ke pusat kota Taiz di Yaman pada Minggu kemarin, telah menewaskan delapan orang.

Salat Idul Adha Dibom, Puluhan Tewas

Kantor berita
Temui Raja Saudi, Jokowi Akan Tagih Perbaikan KBRI Yaman
Reuters Minggu, 12 April 2015 melansir serangan udara itu bertujuan untuk menghancurkan sebuah lokasi yang dikuasai oleh pasukan yang loyal terhadap mantan Presiden Ali Abdullah Saleh. Dengan adanya laporan ini, maka terus menambah korban jiwa yang sebelumnya telah dirilis oleh PBB.

Saat itu, PBB melaporkan serangan udara Saudi telah menewaskan 600 orang, melukai 2.200 orang dan membuat 100 ribu orang lainnya kehilangan tempat tinggal.


Menurut Saudi, alasan mereka melakukan kampanye serangan udara, karena ingin mengembalikan perdamaian di kawasan Yaman. Mereka turut khawatir tindak kekerasan yang terjadi di Yaman bisa meluas ke arah perbatasan Saudi dengan Yaman.


Negara Kerajaan itu juga khawatir dengan pengaruh Iran yang akan mendominasi di kawasan Timur Tengah. Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarok, menekankan, pihaknya sangat berhati-hati ketika melakukan serangan udara.


Mereka berusaha agar tidak mengenai pusat-pusat warga sipil yang berada di sana.


"Tetapi, anggota Houthi ini memang kerap berada di tempat-tempat warga sipil berkumpul. Mereka memang menginginkan serangan itu seakan-akan adalah bagian dari warga sipil," ujar Al-Mubarok ketika memberikan keterangan tertulis di kediamannya, akhir pekan lalu.


Indonesia Menyesalkan


Kementerian Luar Negeri RI pada akhir pekan lalu merilis pernyataan yang menyesalkan kembali terjadinya korban sipil dalam pertikaian di Yaman. Indonesia terus menyerukan agar semua pihak menahan diri dan memperhatikan keselamatan warga sipil, baik itu warga Yaman maupun warga asing.


"Menlu Retno Marsudi telah meminta kepada semua pihak di Yaman agar memberlakukan jeda kemanusiaan agar ada kesempatan bagi warga sipil dievakuasi keluar dari Yaman. Dalam hal ini, Menlu telah memerintahkan Watap RI di PBB untuk mendorong Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan resolusi terkait jeda kemanusiaan," tulis Kemlu.


Kesempatan itu, Kemlu melanjutkan, akan digunakan oleh Pemerintah RI untuk melakukan evakuasi WNI secepatnya dari Yaman. Sementara itu, Pemerintah Indonesia telah berhasil mengevakuasi 1.036 WNI dari Yaman. Mereka semua telah tiba di Tanah Air. (art)


![vivamore="
Baca Juga
:"]





[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya