Belanda Beri Penghargaan Linggarjati untuk Arifin Siregar

Dr Arifin Siregar menerima penghargaan Linggarjati Award di Rotterdam Belanda
Sumber :
  • KBRI Den Haag

VIVA.co.id - Masyarakat Belanda memberi penghargaan khusus kepada Dr. Arifin Siregar, mantan Duta Besar Indonesia yang pernah menjabat sejumlah posisi strategis di Tanah Air semasa era pemerintahan Orde Baru. Bernama Penghargaan Linggarjati, ini pengakuan atas Dubes Arifin dalam perannya mempererat hubungan Indonesia-Belanda.

Menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, melalui keterangan tertulis, Penghargaan Linggarjati dianugerahkan oleh Indonesia Nederland Society (INS), organisasi masyarakat Indonesia dan Belanda. Penghargaan itu disampaikan Ketua INS, Jasse Kuiper, bertempat di Balaikota Rotterdam, Belanda, Selasa, 28 April 2015.
 
Semasa berkarya, Arifin menduduki sejumlah jabatan strategis. Dia pernah menjadi Gubernur Bank Indonesia (1983-1988), Menteri Perdagangan Indonesia (1988-1993) dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (1993-1997).

Disaksikan oleh lebih dari 200 undangan yang terdiri dari dari berbagai kalangan dari seluruh Belanda, termasuk tokoh penting seperti mantan PM Ruud Lubbers (1982-1994), mantan Menteri Pertahanan Wim van Eekelen (1986-1988), dan Mantan Menlu Ben Bot (2003-2007), Arifin memberikan sambutan yang sangat menarik. Dia memaparkan sejarah hubungan Indonesia dan Belanda, terutama dalam pembangunan ekonomi.

“Salah satu pembelajaran yang berharga yang dapat saya petik dari perkembangan hubungan kedua negara yang terkadang naik turun adalah pentingnya pendekatan pribadi. Dalam hal ini kontak pribadi antara rakyat kedua bangsa haruslah diperkuat dan dikembangkan," kata Arifin.

Kontak pribadi ini, bagi dia, benar-benar sangat penting dalam mempererat hubungan masyarakat Indonesia dan Belanda. "Dalam menjalin hubungan antara Indonesia dan Belanda, yang terpenting adalah terus melihat ke depan dengan saling menghormati dan saling menguntungkan," lanjut dia.

Sementara itu, Kuiper menyampaikan bahwa penghargaan Linggarjati yang ketiga ini dianugrahkan kepada Arifin tidak saja karena jasanya dalam kontribusi membangun hubungan ekonomi, namun juga karena peran sertanya dalam membangun saling pengertian dan saling menghormati antar masyarakat kedua bangsa.

Kuasa Usaha KBRI Den Haag, Ibnu Wahyutomo, yang hadir dalam kesempatan itu, juga menyampaikan ucapan selamat dan menyatakan rasa bangga atas penghargaan yang telah diberikan kepada salah seorang putra terbaik bangsa Indonesia.

Lulusan Nederlandse Economische Hogeschool Rotterdam (1953-1956), Arifin pernah mendapatkan tugas khusus dari mendiang Presiden Soeharto untuk memperbaiki hubungan Indonesia-Belanda setelah kasus dihentikannya bantuan ekonomi dari Belanda oleh Indonesia melalui Intergovernmental Group on Indonesia (IGGI) tahun 1992.

Rizal Ramli Undang Belanda Investasi di Sektor Maritim

Ini dimulai dari mengatur strategi membawa misi kunjungan pengusaha Indonesia ke Belanda hingga mendirikan Indonesian Trade and Distribution Centre di Rotterdam sebagai pintu masuk produk Indonesia ke Eropa.
   
Menurut Azis Nurwahyudi Minister Counsellor Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Den Haag, Penghargaan Linggarjati adalah apresiasi dari Indonesia Nederland Society yang diberikan kepada seorang tokoh yang mempunyai andil besar dalam mempererat hubungan Indonesia dan Belanda dari berbagai bidang.

Sebelumnya Penghargaan Linggarjati pertama kali diberikan kepada Joty Terkulve (2012) dan untuk yang kedua kalinya diberikan kepada Dr. N. Hassan Wirajuda, mantan Menteri Luar Negeri RI bersama Ben Bot, mantan Menteri Luar Negeri Belanda (2013).




Kala Media Belanda Penasaran Isu Narkoba dan LGBT di RI
Duta Besar RI untuk Belanda, I Gusti Agung Wesaka Puja, bersama Wali Kota Best, Anton van Aert, melihat pameran foto tentang Yogyakarta.

Wali Kota Belanda Terpesona Keseharian Yogyakarta

Tampak dalam pameran karya seniman Indonesia dan Belanda di Kota Best.

img_title
VIVA.co.id
10 April 2016