Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- PM Inggris David Cameron melarang sedikitnya 1,5 juta migran Eropa yang hidup di Inggris untuk memberikan suara dalam refendum yang menentukan keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE).
Dikutip dari laman
Daily Mail
, Senin, 25 Mei 2015, Cameron juga menetapkan batas usia minimal 18 tahun untuk memberikan suara dalam referendum Referandum itu bakal digelar pada musim panas mendatang.
Baca Juga :
06-03-1983: Helmut Kohl Jadi Kanselir Jerman
Baca Juga :
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani
Anggota parlemen dari Tory, Stewart Jackson, mendukung Cameron. Ia mengatakan bakal menjadi hal yang salah memberi kesempatan bagi warga UE untuk ikut bagian dalam referendum.
"Referendum ini tentang masa depan Inggris, jadi harus warga Inggris yang memilih," kata Jackson. Dia tidak menjelaskan, mengapa untuk kemerdekaan Skotlandia, bukan hanya orang Skotlandia yang berhak memilih.
Mayoritas migran UE diharapkan bakal memilih Inggris tetap bergabung dengan UE, karena bakal berdampak langsung pada kehidupan mereka, jika Inggris meninggalkan UE.
Selama ini warga negara anggota UE, bebas pergi, tinggal dan mencari pekerjaan di semua wilayah termasuk Inggris.
Halaman Selanjutnya
Anggota parlemen dari Tory, Stewart Jackson, mendukung Cameron. Ia mengatakan bakal menjadi hal yang salah memberi kesempatan bagi warga UE untuk ikut bagian dalam referendum.