Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id
- PM Inggris David Cameron melarang sedikitnya 1,5 juta migran Eropa yang hidup di Inggris untuk memberikan suara dalam refendum yang menentukan keanggotaan Inggris di Uni Eropa (UE).
Dikutip dari laman
Daily Mail
, Senin, 25 Mei 2015, Cameron juga menetapkan batas usia minimal 18 tahun untuk memberikan suara dalam referendum Referandum itu bakal digelar pada musim panas mendatang.
Pengaturan untuk referendum keanggota Inggris, akan dirilis dalam UU Referendum Eropa, serta dimasukkan dalam pidato Ratu Inggris pada Rabu, 27 Mei 2015.
Migran UE dan remaja berusia 16 tahun, diberikan kesempatan dalam pemungutan suara referendum kemerdekaan Skotlandia, pada 2014 lalu, namun kebijakan berbeda dibuat Cameron untuk keanggotaan UE.
Anggota parlemen dari Tory, Stewart Jackson, mendukung Cameron. Ia mengatakan bakal menjadi hal yang salah memberi kesempatan bagi warga UE untuk ikut bagian dalam referendum.
"Referendum ini tentang masa depan Inggris, jadi harus warga Inggris yang memilih," kata Jackson. Dia tidak menjelaskan, mengapa untuk kemerdekaan Skotlandia, bukan hanya orang Skotlandia yang berhak memilih.
Baca Juga :
06-03-1983: Helmut Kohl Jadi Kanselir Jerman
Baca Juga :
Hadapi Perdagangan Bebas Eropa, RI Kurang Berani
Makedonia Diterjang Banjir Bandang, 21 Orang Tewas
Uni Eropa siap bantu karena negeri itu calon anggotanya.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :