Malaysia Tujuan Favorit Buruh Migran Indonesia

Menlu Retno Marsudi dengan para TKI TKW buruh migran
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id
- Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal, menyebut Malaysia sebagai negara favorit tujuan buruh migran dari Indonesia (BMI) untuk mengadu nasib.


Iqbal dalam diskusi publik di Erasmus Huis, Jakarta, Senin, 29 Juni 2015, menyebut dari total 1,8 juta BMI di Asean, sebanyak 88 persen berada di Malaysia. Sementara total BMI di dunia adalah 2,7 juta.


Pada diskui bertema “Menuju Masyarakat Asean Pasca-2015 yang berpihak pada buruh migrant” itu, Iqbal menyebut persoalan migran seakan tidak pernah habis, sekalipun dengan besarnya upaya pemerintah.


Kementerian Luar Negeri disebut menangani 18.000 kasus, yang 75 persen adalah untuk pekerja migran. “Supaya kegitan migrasi aman, maka setiap negara melakukan pengelolaan," ucapnya.


"Faktanya memang berbagai negara melakukan batasan, mengatur tata cara migrasi warganya. Itu dilakukan dalam rangka membangun tata kelola pekerja migran yang lebih baik," kata Iqbal.


Salah satu upaya perlindungan dari pemerintah adalah moratorium pengiriman pekerja. Moratorium dikatakan Iqbal bukan untuk menghalangi kebebasan buruh migran, untuk bekerja di negara lain.


Tapi itu bagian dari langkah pemerintah, agar warga negaranya dapat terlindungi di negara tempat tujuan kerja. "Kami terapkan moratorium, dengan harapan dilakukan perbaikan di negara tujuan," kata Iqbal.


ILO: Tak Ada Alasan Perusahaan Tolak Penyandang Disabilitas
Menurut Iqbal pembahasan hak-hak buruh migran yang tidak terpenuhi, merupakan isu yang memiliki banyak sisi dan kompleks. "Perlindungan menyeluruh pada buruh migran, tidak mungkin hanya oleh pemerintah," katanya.

Jawa Barat Benahi Tata Kelola Pengiriman TKI
Para konsumen penuhi suatu acara pesta diskon sepatu di Jakarta.

Tingkat Keyakinan Konsumen RI Menurun Tajam, Ungkap Survei

Prospek ketenagakerjaan merupakan pendorong utama penurunan itu.

img_title
VIVA.co.id
12 Agustus 2016