Sumber :
VIVA.co.id
- Presiden Prancis telah melayangkan surat penolakan merespons surat permintaan suaka pendiri Wikileaks, Julian Assange. Saat ini, Assange masih berada di kedutaan Ekuador di London.
Baca Juga :
Wikileaks: Google Bantu Jatuhkan Rezim Suriah
Assange sebelumnya telah mengirimkan surat terbuka berisi 2.700 karakter huruf. Surat itu dipublikasi di situs Le Monde, dan dialamatkan ke Presiden Prancis, Francois Hollande.
Baca Juga :
Masalah Pencari Suaka Dibahas di Bali Proccess
Dilansir melalui New York Times, Sabtu 4 Juli 2015, Hollande memberikan beberapa alasan terkait dengan penolakan itu. Menurutnya, Assange tidak pernah memberikan surat permintaan resmi ke Prancis untuk suaka.
Selain itu, Assange juga tidak sedang terancam bahaya besar, saat ini maupun dalam waktu dekat. Bahkan, kata Hollande, Assange merupakan orang yang dicari di Swedia dan dianggap berbahaya.
Dalam suratnya, Assange mengatakan bahwa dia memilih Prancis, karena melihat adanya sifat terbuka untuk memberikan suaka. Ia mengutip komentar dari Menteri Hukum Prancis, Christiane Taubira. Selain itu, Assange juga mengaku karena dia memiliki seorang anak yang ibunya adalah warga Prancis.
Ini merupakan pengakuan pertamanya terkait dengan anak tersebut. Sayangnya, Assange tidak memberikan informasi siapa nama anak yang dimaksud, atau pun nama ibu dari anak tersebut, dan lokasi mereka tinggal di Prancis.
Kuasa hukum Assange mengonfirmasi bahwa surat terbuka itu memang bukanlah permintaan resmi.
Snowden dan Wikileaks Saling Sindir di Twitter
Sindiran itu terkait dengan bocoran email.
VIVA.co.id
31 Juli 2016
Baca Juga :