Perbaiki Ekonomi, Korsel Ampuni Ribuan Napi

Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye
Sumber :
  • REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id
- Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye pada Jumat pekan lalu memberikan pengampunan bagi 6.527 narapidana. Tujuannya, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Korsel yang kian melorot.

Stasiun berita CNN, Minggu, 16 Agustus 2015 melansir, akibatnya banyak dari mereka yang bebas, sebelum tuntas menjalani masa penahanan di penjara. Salah satu napi yang dibebaskan oleh Kementerian Kehakiman adalah pengusaha papan atas, Chey Tae-won. Chey merupakan konglomerat dan pemilik perusahaan SK Group yang memiliki saham di puluhan perusahaan lain di Negeri Ginseng.

Dengan membebaskan Chey lebih awal, pemerintah yakin, hal tersebut bisa membantunya mengelola perusahaan keluarganya lebih efektif, di antaranya dengan membuat kesepakatan bisnis baru dan menciptakan lapangan kerja baru yang potensial di Korsel.

Menurut data, Chey merupakan salah satu orang terkaya di Korsel. Majalah Forbes menyebut total kekayaannya mencapai US$4,4 miliar.

Chey bisa dibui lantaran terbukti melakukan penggelapan terhadap dana perusahaannya sendiri. Selain Chey, terdapat puluhan pengusaha terkenal lainnya yang dibebaskan akibat diampuni Presiden.

Pemerintah mengatakan banyak orang yang menerima pemaafan itu merupakan napi yang terlibat kasus kecil dan tidak berdampak luas. Tidak ada politisi atau penjahat kelas kakap yang diberikan pengampunan. 

Korsel juga mengizinkan sekitar 2.000 perusahaan konstruksi untuk kembali beroperasi setelah penghentian sementara dicabut.

Pertumbuhan ekonomi Korsel tahun lalu hanya tumbuh 3,3 persen dan diprediksi di tahun ini dan 2016 juga akan tumbuh dengan nominal yang sama. Angka tersebut sangat jauh selisihnya dengan nominal pertumbuhan ekonomi Korsel yang sebelumnya pernah mencapai 5 persen setiap tahun. 

Namun, menurut penulis buku dan artikel mengenai Korea Utara dan Selatan, Michael Breen, pengampunan yang diberikan Park kepada pengusaha bermasalah itu justru menguntungkan mereka.

"Kita akan melihat mereka terlibat kembali dalam kasus hukum, dijatuhi hukuman ringan dan diberi pengampunan Presiden. Saya tak melihat ada perubahan yang signifikan," kata Breen. 

Ini menjadi pengampunan kedua yang dikeluarkan Park di tahun ini. Keputusan ini diprediksi akan memicu perdebatan karena tidak bisa dipungkiri perekonomian di Korsel masih didominasi oleh kelompok bisnis yang dikendalikan keluarga atau disebut chaebol. 
Soal UKM, Indonesia Perlu Belajar dari Korea
Acara Korea-Indonesia Cinema Global Networking

Empat Pedoman Penting untuk Layar Lebar Indonesia

"Pertama memperhatikan komposisi pemeringkatan kelas bioskop."

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016