Presiden Suriah Sebut Tragedi Prancis, Senjata Makan Tuan

Presiden Suriah Bashar al-Assad
Sumber :
  • REUTERS/Bogdan Cristel
VIVA.co.id
- Presiden Suriah, Bashar Al-Assad, bereaksi atas serangan mematikan di Paris dan Prancis pada Jumat malam, 13 November 2015 waktu setempat. Assad menyerukan agar Prancis mengubah kebijakan mereka yang telah memberi kontribusi pada penyebaran terorisme.


Menurut Assad, Prancis menjadi pendukung utama oposisi Suriah sejak protes terhadap pemerintahannya pecah pada tahun 2011 lalu.


“Kebijakan yang salah, telah memberikan kontribusi terhadap penyebaran terorisme,” ujar Assad saat pertemuan dengan delegasi anggota parlemen Prancis di Damaskus, seperti dikutip
The Malaysian Insider
pada Minggu, 15 November 2015.


Dikatakannya, meski Assad telah menyelenggarakan berbagai sayap kanan dengan delegasi parlemen di Prancis, namun negara itu tetap bersikukuh menentang pemerintahan Assad di Suriah.


“Kami memperingatkan terhadap apa yang terjadi di Eropa selama tiga tahun terakhir. Kami mengatakan, untuk tidak ikut campur atas yang terjadi di Suriah. Sayangnya, pejabat Eropa tidak mendengarkannya,” ujar Assad.


Ia juga menyalahkan negara-negara Barat, termasuk Prancis, serta negara-negara Arab karena membiayai kelompok-kelompok pemberontak di Suriah.


Sebelumnya, Presiden Prancis Francois Hollande baru-baru ini juga menegaskan bahwa Assad tidak bisa menjadi solusi atas perang brutal yang terjadi di Suriah.
Ada Benda Aneh, Pesawat Prancis Mendarat Darurat di Kenya


Guru Prancis Mengaku Diserang Teroris
Prancis sendiri menjadi bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat, untuk melakukan serangan udara terhadap ISIS di Suriah dan Irak.

Beri Penghormatan, Eagles of Death Metal Kembali ke Paris

Diketahui, serangan di enam titik di Paris dan Prancis, Jumat malam, menewaskan sebanyak 129 orang dan 352 lainnya mengalami luka-luka. Sejumlah negara Arab ikut berduka atas kejadian itu, seperti Iran, Uni Emirat Arab dan Qatar. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya