Mesir Kembali Tangkapi Aktivis Ikhwanul Muslimin

Aksi Unjuk Rasa di Mesir
Sumber :
  • REUTERS
VIVA.co.id
Bertemu Presiden Mesir, Jokowi Harus Ingatkan soal HAM
- Petugas keamanan Mesir menahan admin 47 halaman Facebook. Menurut Menteri Dalam Negeri, halaman Facebook itu dijalankan oleh kelompok Ikhwanul Muslimin yang sudah dilarang di negara tersebut.

Saudi dan Mesir Tandatangani Deklarasi Kairo

Puluhan halaman tersebut disebut-sebut terus mengintensifkan perbedaan pendapat yang keras menjelang peringatan kelima aksi pemberontakan menumbangkan rezim Mubarak.
Ikhwanul Muslimin Mesir Serukan Pemberontakan


Gerakan Ikhwanul Muslimin di Mesir berhasil menumbangkan pemerintahan rezim Husni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun. Peringatan aksi penurunan rezim Mubarak akan memulai rangkaian peringatan hari jadi mereka pada 25 Januari. Banyak kegiatan direncanakan oleh sejumlah pemuda aktivis kelompok tersebut, dan disebarkan melalui Facebook dan media sosial lainnya.


Kini, menjelang peringatan tersebut mendekati hari H, petugas keamanan Mesir menangkapi sejumlah aktivis dan menutup lokasi-lokasi budaya untuk mencegah mereka berkumpul. Usaha pemerintah juga didukung sejumlah ulama yang terus menyuarakan gerakan melawan protes dari kelompok tersebut.


"Aktivis pengelola halaman itu ditangkap dengan tuduhan merencanakan gerakan melawan negara, dan menyebarkan ide-ide milik Ikhwanul Muslimin, serta melakukan demonstrasi pada 25 Januari mendatang," komentar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Abu Bakr Abdel Karim, seperti dikutip oleh
Al Arabiya
, Kamis, 14 Januari 2016.


Namun tak ada penjelasan berapa jumlah orang yang ditangkap karena menjalankan 47 halaman media sosial tersebut.


Kelompok Ikhwanul Muslimin muncul sebagai kelompok yang paling populer saat pemilihan parlemen dan presiden pertama di Mesir setelah pemberontakan tahun 2011.


Kelompok ini memenangkan pemilu dan Muhammad Mursi terpilih menjadi Presiden Mesir. Namun, militer dan sebagian pendukung Mubarak yang tak terima dengan kemenangan tersebut melakukan makar dan menjatuhkan Mursi pada tahun 2013.


Abdel Fatah al Sisi, Kepala Militer yang menjadi otak penggulingan naik jabatan menjadi pimpinan Mesir, menggantikan Mursi. Sejak saat itu, organisasi Islam tertua di Mesir ini dilarang dan disebut sebagai organisasi teroris. Ribuan aktivisnya ditangkapi, dipenjara, dan sebagian dieksekusi. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya