Turki Diguncang Bom, 34 Orang Tewas

Polisi Turki saat berjaga-jaga.
Sumber :
  • Reuters/Umit Bektas

VIVA.co.id –  Sebuah bom mobil kembali mengguncang Turki, Minggu 13 Maret 2016, waktu setempat. Ledakan tersebut, dikabarkan sangat besar dan kepingan logam  berjatuhan hingga kantor Kementerian Kehakiman dan Dalam Negeri, Pengadilan Tinggi, dan bekas kantor Perdana Menteri, yang berlokasi ratusan meter dari pusat ledakan.

Ledakan Bom di Turki Tewaskan 11 Orang

Diberitakan oleh Reuters, Senin 14 Maret 2016, sebanyak 34 orang tewas akibat ledakan tersebut dan 125 lainnya mengalami luka-luka. 

"Ledakan ini telah mengancam integritas negara ini, juga kesatuan dan solidaritas kami. Jangan melemah, teruskan perjuangan kita melawan terorisme, dan dukung tujuan ini," komentar Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dalam pernyataannya, tak lama setelah bom terjadi.

Bus Polisi Turki Dibom

Dua pejabat keamanan senior Turki mengatakan kepada Reuters, Partai Buruh Kurdistan (PKK), yang selama tiga tahun terakhir terus menuntut hak otonomi bagi kelompok Kurdi, dan kelompok yang berafiliasi dengan partai tersebut, adalah pihak yang bertanggungjawab atas ledakan itu. Keduanya mengaku sudah mengantongi sejumlah bukti yang mengarah pada kelompok itu.

Hingga saat ini belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab, namun Menteri Dalam Negeri Efkan Ala mengatakan, nama kelompok yang berada dibalik serangan tersebut akan segera diumumkan Senin 14 Maret 2016, setelah investigasi lengkap.

Bom Meledak di Turki, Empat Orang Terluka

"Kami telah menemukan data-data yang signifikan, namun nama kelompok yang berada di balik ledakan tersebut akan diumumkan, segera setelah investigasi selesai," kata Ala dalam sebuah konferensi pers.

Menurut keterangan Menteri Kesehatan Mehmet Muezzinoglu, 30 korban meninggal di lokasi ledakan, sedangkan empat lainnya meninggal di rumah sakit. Diperkirakan satu atau dua di antara korban yang tewas adalah pelaku.

"Sekitar 19 orang dari 125 korban yang luka-luka, berada dalam kondisi kritis," katanya menambahkan. Sementara itu, pihak Kepolisian mensinyalir ada dua pelaku ledakan. Satu laki-laki dan satu lagi perempuan.

Ledakan bom di Turki ini terjadi selang dua hari, setelah Kedutaan Besar Amerika menyampaikan isu akan ada serangan potensial di gedung pemerintah di wilayah Bahcelivier, Ankara. Ledakan itu terjadi, hanya beberapa kilo meter dari informasi yang disampaikan Kedubes AS. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya