Jokowi: Pengelolaan Laut Jadi Faktor Kesejahteraan Dunia

Presiden Joko Widodo di London, Inggris.
Sumber :
  • REUTERS/Stefan Wermuth

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo mengatakan, masa depan kesejahteraan dunia terletak pada pengelolaan laut internasional. Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat berpidato di Gedung International Maritime Organization (IMO), London.

2030, Hewan dan Tumbuhan Laut Diprediksi Punah

"Pengelolaan dan pencegahan polusi laut menjadi tanggung jawab bersama bagi kesejahteraan dunia. Hal ini dapat ditempuh melalui kerja sama internasional, khususnya melalui IMO," ujar Presiden Jokowi di London, Selasa, 19 April 2016 sore, waktu setempat seperti dikutip dari keterangan pers yang diterima VIVA.co.id.

Presiden Jokowi juga mengatakan, sebagai negara dengan jumlah pelaut terbesar kedua di dunia, Indonesia berkomitmen untuk terus aktif dalam memberikan pelatihan maritim. "Dengan jumlah anak kapal sebanyak 575.000, kami telah memenuhi berbagai persyaratan internasional, melalui pelatihan dan pendidikan, serta kerja sama teknik dengan IMO," ujar Presiden.

Menlu: Pemuda Indonesia di Eropa Antusias Bertemu Presiden

Mengenai pencegahan polusi laut, Indonesia akan mendukung penyusunan regulasi internasional yang komprehensif. "Saat ini, kami belum memiliki regulasi yang mengatur tanggung jawab dan kompensasi polusi lintas batas. Oleh karena itu, kami mendorong penyusunan regulasi yang lebih komprehensif," kata Presiden Jokowi.

IMO merupakan badan khusus PBB yang bertanggung jawab atas keamanan dan keselamatan pelayaran serta pencegahan polusi laut dan berdiri sejak 1959. IMO dipimpin oleh seorang Sekretaris Jenderal, Kitack Lim dari Korea Selatan.

Ini 'Oleh-oleh' Presiden Jokowi dari Eropa

Sejumlah instrumen hukum dan mekanisme internasional telah dihasilkan IMO seperti International Convention for the Safety of Life at Sea (Solas) dan International Convention on Oil Pollution Preparedness, Response, and Co-operation (OPRC).

Laporan: Dinia Adrianjara

Jokowi

Jokowi Ditantang Bangun Daerah Kepulauan yang Tertinggal

Masih banyak daerah yang kurang mendapat perhatian.

img_title
VIVA.co.id
18 Mei 2016