Gedung Putih Angkat Bicara soal Korupsi 1MDB

Papan bertuliskan 1 Malaysia Development Berhad (1MDB) di Tun Razak Exchange, Kuala Lumpur, 1 Maret 2015.
Sumber :
  • REUTERS/Olivia Harris/File Photo

VIVA.co.id – Skandal mega korupsi perusahaan investasi negara, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB), yang melibatkan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuat Gedung Putih buka suara. Juru Bicara Gedung Putih Josh Earnest mendesak Malaysia agar menunjukkan sikap pemerintahan yang baik dengan iklim bisnis yang transparan.

Warga Indonesia di AS Ikut Waswas Jelang Pelantikan Joe Biden

Pernyataan ini diungkapkan sehari setelah Jaksa Agung Federal AS Loretta Lynch mengumumkan akan menyita aset-aset milik 1MDB.

Penyitaan akan dilakukan melalui gugatan hukum, karena telah menggelapkan uang sebesar US$3,5 miliar (Rp46,2 triliun).

Barack Obama Klaim AS Kini Lebih Terpecah-Belah

"Malaysia harus menunjukkan komitmen mengenai transparansi dan tata kelola pemerintahan yang baik," kata Earnest, seperti dikutip dari situs Channel News Asia, Jumat, 22 Juli 2016.

Tak pelak, tuntutan hukum ini ibarat ‘duri dalam daging; untuk kedua negara yang telah berkembang lebih dekat, khususnya masa pemerintahan Presiden Barack Obama.

Barack Obama Sebut Tuduhan Kecurangan Pilpres AS Lemahkan Demokrasi

Hal ini dibuktikan dengan kunjungan kenegaraan Obama ke Kuala Lumpur dua kali hanya kurun waktu dua tahun terakhir.

Seorang staf ahli dari anggota Kongres AS mengatakan, tuntutan hukum kemungkinan besar memengaruhi hubungan bilateral. Namun, tuntutan itu tidak datang begitu saja.

"Ini telah menjadi perhatian khalayak umum dalam waktu yang lama. Korupsi di Malaysia adalah masalah besar," katanya, yang enggan diungkap identitasnya.

Patrick Semasky/REUTERS

Resmi Dilantik, Joe Biden Serukan Persatuan dan Akhiri Perang

Dalam pidatonya, Joe Biden mengatakan demokrasi sangat berharga, tapi juga rapuh. AS sedang menghadapi saat yang penuh ujian.

img_title
VIVA.co.id
21 Januari 2021