- thestar.com.my
VIVA.co.id – Ancaman dari kelompok teroris dan radikalisme tidak hanya mengancam nyawa masyarakat internasional, tetapi juga memengaruhi ideologi generasi muda. Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datuk Nur Jazlan bin Mohamed menilai, pengaruh ini justru yang paling membahayakan.
"Kelompok teroris seperti ISIS bukan hanya merusak fisik dan infrastruktur negara, tapi sekarang telah berpindah ke pikiran generasi muda dengan cara menularkan ideologi berbahaya dengan menggunakan agenda tertentu," katanya dalam diskusi World Peace Forum di Hotel Grand Sahid Jaya, Rabu, 2 November 2016.
Datuk Nur mengatakan, Malaysia hingga saat ini terus mengambil langkah serius dan sangat menentang segala bentuk terorisme, yang dilakukan atas nama agama Islam. Beberapa langkah pun telah diambil untuk mencegah penyebaran ideologi yang dapat merusak moral bangsa.
"Sejak tahun 2012, kami telah memberlakukan tindakan khusus pencegahan terorisme, untuk memastikan agar masalah keamanan nasional dapat ditangani secara efektif. Kami juga menerapkan praktik dan standar internasional dalam penanganan keselamatan masyarakat," ujarnya.
Langkah selanjutnya, lanjut Datuk Nur, adalah Prevention of Terrorism Act 2015 (POTA). Kebijakan ini adalah langkah terbaru yang diberlakukan Pemerintah Malaysia, sebagai pencegahan hukum terkait pendanaan teroris yang melibatkan kelompok yang berasal atau menjadi bagian dari negara asing.
Menurutnya, dengan ancaman yang terus meningkat belakangan ini, setiap negara perlu memikirkan kebijakan yang lebih inovatif dengan diikuti solusi pencegahan, sebagai strategi untuk melawan penyimpangan dari ajaran Islam.