- REUTERS/Osservatore Romano/Handout via Reuters
VIVA.co.id – Pemimpin umat Katolik Roma, Paus Fransiskus, mengkritik militer Amerika Serikat yang menggunakan kata mother 'ibu' untuk menyebut bom MOAB. Bom MOAB merupakan bom dengan kekuatan ledakan yang sangat besar atau massive ordnance air blast (MOAB) yakni bom terbesar yang pernah diciptakan untuk menjadi senjata militer Amerika Serikat.
Kritik Paus tersebut disampaikan dalam pidatonya di depan para mahasiswa. Padahal Paus dijadwalkan bakal bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam dua minggu ke depan.
"Saya merasa malu dengan penyematan nama bom itu," kata Paus Fransiskus sebagaimana dikutip dari laman Independent.co.uk.
"Seorang ibu artinya memberikan kehidupan, namun bom justru merenggut kehidupan dan bom disebut ibu? Apa-apan ini?," lanjut pemimpin Tahta Suci Vatikan itu.
Bom MOAB pertama kali digunakan dalam rangkaian serangan terhadap basis-basis ISIS di Distrik Achin, Provinsi Nangarhar, Afghanistan, Bom itu telah dimiliki Amerika selama beberapa dekade namun baru digunakan pada saat itu.
Ini bukan kali pertama Paus Fransiskus menyinggung hal yang berkaitan dengan pemerintahan dan militer di bawah Donald Trump. Antara lain ada perbedaan pandangan keduanya soal soal isu imigran dan pentingnya isu perubahan iklim. (ren)