Para Pedagang di Eiffel Paris Berbahasa Indonesia, Kok Bisa?

Menara Eiffel Paris
Sumber :
  • VIVA/Ezra Natalyn Sihite

VIVA – Menara Eiffel merupakan salah satu objek wisata terkenal di Kota Paris, Prancis. Setiap hari, menara itu baik siang maupun malam ramai dikunjungi para turis yang berasal dari berbagai belahan dunia.

Saat siang hari, maka pemandangan Eiffel akan indah dengan hamparan rumput hijau dan langit biru yang bisa dinikmati mata telanjang. Namun pada malam hari, suasana akan lebih romantis dengan menara Eiffel berlampu kelap-kelip dengan latar Kota Paris yang "nyeni". Lampu menara itu pula bisa berwarna-warni pada jam tertentu.

Di tengah keramaian wisatawan, ada hal menarik yang bisa Anda saksikan tatkala mengunjungi Eiffel. Begitu mendekati area turis tanpa tiket masuk itu, para penjaja keliling akan mendekati para turis yang baru datang ke lokasi.

Lucunya, para penjaja keliling yang kebanyakan berasal dari keturunan Afro-Prancis itu biasanya akan langsung berbahasa Indonesia tatkala mereka menemukan turis dengan perawakan Asia atau Melayu seperti saat jurnalis VIVA berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.

"Gantungan kunci, 1 Euro 2 Euro saja, murah," kata salah satu penjaja keliling untuk meyakinkan agar dagangannya dibeli.

Tak lama, rekannya yang juga pedagang mendekati turis asal Indonesia lainnya. Anda harus pintar menolak agar tak selalu diikuti para penjaja keliling itu.

"Murah salendeng salendeng (selendang)," kata pedagang tersebut bermaksud menyebut kata selendang yang dia jajakan.

Namun yang unik, yang biasanya langsung didekati oleh para penjaja keliling yang cukup banyak jumlahnya itu memang tak lain adalah turis-turis yang berasal dari Asia.

Pedagang Suvenir di Prancis Fasih Bahasa Indonesia, Dagangan Auto Diborong WNI

Ruth Ivanna, salah seorang turis dari Jakarta yang sudah berulang mengunjungi Eiffel mengatakan bahwa memang situasi saat ini agak berbeda. Lebih sepuluh tahun lalu saat dia berkunjung ke Eiffel tidak menemukan penjaja keliling yang mampu berkomunikasi dengan bahasa Indonesia.

"Pas waktu itu (2005) belum, mungkin karena makin banyak orang Indonesia yang datang ke sini," kata Ruth kepada VIVA.

Wika Salim Dilamar Kekasih di Depan Menara Eiffel? Netizen Nyaris Pingsan

Sementara souvenir yang ditawarkan para penjaja keliling terbilang tak mahal. Benda-benda seperti gantungan kunci, pin kulkas, miniatur Eiffel, selendang, topi dan kaus dengan ikon Paris dan Eiffel adalah beberapa di antaranya.
 

Menara Eiffel dan antenanya sedang diperbaiki

Staf Mogok Kerja, Menara Eiffel Tutup Lagi dan Tidak Menerima Pengunjung

Menara Eiffel yang ikonik di Paris menutup situsnya bagi pengunjung selama tiga hari berturut-turut, pada Rabu, 21 Februari 2024 karena para staf melakukan mogok kerja.

img_title
VIVA.co.id
22 Februari 2024