Sebelum Ditangkap, Herman Bakar Jenglot dan Uang Palsu

Kepolisian Resor Metro Bekasi memperlihatkan pelaku penipuan dengan modus penggandaan uang saat gelar perkara, Selasa, 23 Maret 2021.
Sumber :
  • VIVA/Dani

VIVA – Polisi mendalami dugaan uang palsu yang dipakai Herman si ustaz gondrong dalam aksi penipuannya bermodus gandakan uang. Namun, sebelum ditangkap, Herman sudah membakar barang bukti berupa uang palsu, jenglot, hingga kotak ajaib miliknya.

Viral Wanita Ini Ngaku Ditipu Elon Musk, Uang Rp800 Miliar Melayang

Kapolresta Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan, mengatakan, jenglot sampai kotak ajaib itu sudah dibakar pelaku. Dalam aksinya, Herman selalu memperlihatkan jenglot dan kotak ajaib untuk meyakinkan pasien yang datang. 

"Jadi, barang bukti itu sudah dibakar. Termasuk kotak ajaib, terus uang. Yang kami duga uang palsu, uang mainan. Itu sudah dibakar termasuk jenglot," kata Hendra, dalam Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne yang dikutip VIVA pada Kamis, 25 Maret 2021.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Hendra menambahkan pihaknya masih mendalami sumber uang diduga palsu yang dipakai pelaku. Meski dari keterangan pelaku, uang palsu itu dibeli dari toko sulap. "Jadi, kami masih mendalami. Yang bersangkutan menyampaikan mendapatkan toko mainan, toko sulap. Jadi, nanti kita dalami lagi," tutur Hendra.

Dia mengatakan, kasus penipuan modus penggandaan uang ini sudah meresahkan warga di sekitar kediaman pelaku. Maka itu, polisi gerak cepat dengan langsung mengamankan Herman. Selain ditangkap, pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Waspada Penipuan Kerja Paruh Waktu yang Marak di Shopee

"Masyarakat resah yang dilakukan Herman ini modusnya adalah penipuan. Oleh karena itu, dari kepolisian langsung mengamankan Herman, membuat laporan polisi dengan pasal penipuan," ujar Hendra.

Menurut Hendra, dari pengakuan pelaku bahwa yang bersangkutan sudah tiga tahun menjalani nyambi praktik pengobatan alternatif spritual. Profesi tersangka sebenarnya adalah tukang pijat.

"Kemudian, menarik pasien itu dengan menggandakan uang. Sebenarnya itu trik sulap. Modusnya, motifnya pasti ekonomi itu untuk mencari keuntungan," tutur Hendra.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya