Congkel Mata Anak Demi Tumbal Pesugihan, Kejiwaan Orang Tua Diperiksa

Ilustrasi kekerasan.
Sumber :
  • www.pixabay.com/TheDigitalArtist

VIVA – Polisi belum menetapkan kedua orang tua korban bocah berinisial AP (6) yang matanya dicungkil jadi tersangka. Polisi saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan kejiawan keduanya.

"Orang tua korban telah diobservasi ke RSJ Dadi Makassar untuk memeriksa kejiwaan. Hasil, masih ditunggu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Polisi E Zulpan kepada wartawan, Senin 6 September 2021.

Kejiwaan keduanya diperiksa buntut pernyataannya yang dirasa polisi masih ngawur. Hal itu yang membuat polisi perlu kepastian. 

Meski demikian, dalam kasus ini polisi sudah menetapkan dua orang tersangka. Mereka adalah kakek korban BA (70) dan paman korban US (44).

Sebelumnya, sungguh malang nasib AP, bocah enam tahun. Bocah itu harus kehilangan salah satu bola matanya. 

AP jadi korban kekerasan oleh ibunya, H. Kejadian itu terjadi di Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Perbuatan pelaku diduga dibantu suami, kakek dan paman korban. Aksi keji mereka terbongkar setelah Bayu (34 tahun), paman korban, memergoki setelah mendengar suara tangisan anak kecil yang ternyata adalah keponakannya.

Bayu pun segera melapor ke petugas dan mengambil cepat AP dan membawanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syeikh Yusuf, Gowa.

Puasa Ramadhan Bisa Batal Hanya Karena Obat Tetes Mata? Buya Yahya Bilang Begini

Aksi para pelaku yang tega mencungkil mata AP diduga untuk persembahan pesugihan. Untuk paman dan kakek dari korban dalam status ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.

"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," kata Bayu kepada wartawan, Sabtu, 4 September 2021.

Haru, Momen Ayah Kejar Anak yang Hendak Kembali Merantau
Orang Tua Pratama Arhan saat di temui di rumahnya

Orang Tua Pratama Arhan Langsung Sholat Dhuha dan Doakan Indonesia ke Final

Orang tua Pratama Arhan senang bukan main atas kemenangan Indonesia U-23 di Piala Asia U-23 2024. Mereka berdoa agar Garuda Muda lolos sampai ke babak final.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024