Mahasiswi UI Jadi Korban Pelecehan Seksual di Jalan, Pelaku Siswa SMP

Ilustrasi korban pelecehan seksual.
Sumber :
  • Istimewa

Depok – Seorang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) menjadi korban pelecehan seksual. Korban berinisial F Sedangkan pelaku adalah M (14). Peristiwa itu terjadi di dalam area kampus saat korban sedang olahraga pagi tadi.

Polisi Cokok Terduga Pembunuh Pria yang Mayatnya Dibungkus Sarung di Tangsel

Kepala Unit PPA Polres Metro Depok, Iptu Nur Hayati mengatakan, saat kejadian korban sedang lari di area Danau Kenanga sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu di area danau banyak warga lain yang olahraga.

“Jadi pas korban ini lagi lari pagi si anak ini (pelaku) melintas. Dia (korban) awalnya merasa kaya ada yang mau nyopet HP. Akhirnya diamankanlah HP ke depan,” katanya, Selasa 26 September 2023.

Pimpinan Ponpes di Lombok Diduga Setubuhi 5 Santriwati, Tuduh Jin Pelakunya

Ilustrasi pelecehan seksual

Photo :

Korban sempat curiga karena merasa diikuti. Kemudian korban segera berlari agak cepat. Secara tiba-tiba pelaku meremas bokong korban.

Profesor Pro-Israel Lecehkan Wanita Berhijab di Kampus AS, Langsung Dipecat!

“Bukan payudara ya, tapi bokong. Jadi pas korban bergeser ke trotoar arah Balairung, tiba-tiba dari belakang tangan pelaku langsung memegang bagian bokong korban,” ujarnya.

Korban pun teriak dan menjadi perhatian warga lain. Satpam UI segera datang dan menanyakan apa yang terjadi pada korban. Kemudian pelaku diminta keterangan dan kemudian korban serta pelaku dibawa ke polisi.

Nur mengatakan, pelaku adalah pelajar kelas 8 SMP di sebuah sekolah swasta di Jakarta Selatan. Pelaku mengaku sudah dua hari tidak masuk sekolah.

“Alasannya mau mancing. Biasanya dia di bawah pengawasan ibunya. Nah kali ini kabur, alasannya mau ke rumah saudara di Margonda,” ungkapnya.

Pelaku membantah melakukan pelecehan terhadap mahasiswi UI tersebut. Pelaku berkelit kalau dia tidak sengaja dan hampir jatuh. “Nah pas pelaku megang bokong, si korban teriak minta tolong. Akhirnya diamankanlah oleh pihak security kampus,” bebernya.

Setelah dilakukan mediasi, akhirnya kedua belah pihak sepakat untuk berdamai. “Sekarang sudah damai. Dari awal korban minta di mediasi, intinya minta pembelajaran agar tidak terulang lagi dan diberikan sanksi dari pihak sekolah,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya