Sumber :
- Reuters
VIVAnews - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait akan mendampingi seorang siswi di Jakarta yang menjadi korban dalam video mesum. Menurut pengakuan korban, tersebut dilakukannya atas paksaan senior dan teman-teman sekolahnya.
"Kalau diperiksa, korban memang perlu didampingi. Karena itu kewajiban hukum," kata Arist saat dihubungi VIVAnews, Jumat 25 Oktober 2013.
Arist menuturkan, pendampingan itu dilakukan supaya kronologis kejadian yang diceritakan oleh anak tersebut bisa dijelaskan dengan baik. Untuk pemeriksaan itu, kata dia, dan sudah memilih sebuah tempat yang masih dirahasiakan
"Kami sudah memilih pemeriksaan di suatu tempat yang tidak bisa saya sebutkan. Pemeriksaan itu kan tidak harus dilakukan di kantor Polisi. Karena perlu tempat yang khusus, sehingga bisa memberikan keterangan yang jelas," ucap Arist.
Baca Juga :
Biadab! Gegara Disetubuhi Ayahnya, Gadis ABG Alami Depresi Hingga Bunuh Ibunya saat Tidur
Kemudian Arist menambahkan, alasan selama ini korban beserta orangtuanya menghilang karena dalam keadaan tertekan. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak opini yang simpang siur. Termasuk keterangan dari pihak-pihak yang menyebutkan .
"Jadi selama ini anaknya tertekan. Ibunya hanya melaporkan kejadian itu saja. Istilah perkosaan, bukan muncul dari orangtua. Tapi dari sekolah," ungkapnya.
Baca Juga :
Pria 43 Tahun di Bekasi Iseng Masukin Cincin ke Kemaluannya, Berujung Tidak Bisa Dikeluarkan
Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto mengatakan, saat ini korban tengah berada di suatu tempat yang masih dirahasiakan pihak kepolisian. Untuk pemeriksaan, korban perlu suasana yang kondusif. (sj)
Ijeck Resmi Mendaftar Bakal Calon Gubernur Sumut 2024 ke Demokrat
Berkas akan diserahkan ke DPP Partai Demokrat untuk menjadi pertimbangan.
VIVA.co.id
22 Mei 2024
Baca Juga :