Emma dan Sam, Pasukan Andalan Polisi Cari Korban Longsor

Pasukan K9 diberi penghargaan atas pencarian korban bencana
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Tujuh anggota Direktorat Polisi Satwa, atau Dirpolsatwa Korshabara Baharkam Polri bersama dua anjing pelacak, meraih penghargaan karena menemukan lima korban longsor di Cijeruk, Bogor. Hebatnya, pasukan ini hanya butuh waktu 20 menit untuk menemukan para korban.

HUT ke-72 Korsabhara, Kabaharkam Komjen Fadil Imran Ingatkan Pentingnya Patroli Terbaik

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Polsatwa Korshabara Baharkam Polri, Brigjen Wahyudi Hidayat di markas pasukan tersebut, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Jumat 9 Februari 2018.

Wahyudi menegaskan, prestasi membanggakan ini telah dilaporkan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian.

KBRI Pastikan Tak Ada WNI jadi Korban Bencana di Korea Selatan

“Prestasi unit satwa kita, yakni K-9 banyak sekali. Di antaranya, berhasil menemukan pelaku kejahatan, korban pembunuhan di Jawa Timur, lalu di Ponorogo, korban tanah longsor, dan yang baru-baru ini di Kecamatan Cijeruk, akibat banjir besar yang mengakibatkan tanah longsor,” kata Wahyudi, usai menggelar apel pemberian penghargaan.  

Dikatakan Wahyudi, proses evakuasi para korban longsor Cijeruk sempat memakan waktu selama dua hari. Namun, setelah pasukan K-9 diturunkan, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

Longsor di Ekuador, 7 Orang Tewas dan Puluhan Orang Hilang

“Karena dicari, digali tidak ketemu, maka akhirnya diturunkan unit K-9 kita yang memang spesialis melacak, mencari korban bencana alam, dan berhasil diketemukan lima orang. Para korban ditemukan sudah tewas, karena sudah dua hari tertimbun longsor,” jelasnya

Tanah bergerak dan kepala bayi

Ipda Erasmus, salah satu angota Polsatwa yang meraih penghargaan tersebut mengatakan, para korban berhasil ditemukan karena dua unit K-9 (anjing pelacak) berhasil menemukan dua sumber bau di lokasi kejadian. 

“Pas titik pertama digali ketemu tiga korban. Itu memakan waktu sekitar 20 menit. Selesai makan siangm kami kembali lagi, turun bersama anjing K-9 bernama Ema. Kami butuh waktu tujuh menit ketemu sumber bau. Pas digali, kami melihat kepala bayi dan anak yang terjepit di batu,” katanya.

Lebih lanjut, Erasmus mengatakan, selama bertugas sebagai Polsatwa dan diterjunkan ke lokasi bencana, kondisi atau medan yang tentu tak ringan, ada satu pengalaman yang tak bisa ia dilupakan. Kejadian itu adalah ketika dirinya menolong korban longsor di tanah yang bergerak sepanjang delapan kilo meter.  

“Pengalaman yang enggak bisa dilupakan hanya di Ponorogo. Waktu itu terjadi longsor. Saya bisa melihat tanah bergerak, panjangnya delapan kilo. Kami sudah mencari, menemukan tapi tidak bisa mengangkat korban karena tanah bergerak,” ujarnya

Erasmus dan rekannya menilai, aksi yang terbilang nekat ini semata-mata dilakukan untuk menjalankan tugas demi kemanusiaan. “Saya berani, karena tugas dan tanggung jawab saya sebagai aparat, terus juga dari sisi kemanusiaan.”

Mereka yang meraih penghargaan:

1.Ipda Erasmus Hermi 

2. Brigadir Robin Sirait (pawang Emma)

3. Brigadir I Wayan Sukadana (pawang Sam)

4. Brigadir Samuel 

5. Brigadir Oktavianus

6. Brigadir Fernando

7. Bripda Andreas oktovian

8. Sam (unit K-9)

9. Emma (unit K-9).
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya