- VIVA/Sherly
VIVA – Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja melaporkan bahwa salah dua pipa jaringan air bersihnya bocor di wilayah Cikokol dan Solear, Tangerang, Banten. Sebanyak 70 ribu pelanggan terdampak karena saluran ditutup sementara untuk perbaikan.
PDAM Tirta Kerta Raharja menyebut kebocoran pipa itu berdampak pada banyak pelanggan tak hanya di Kota Tangerang, melainkan juga di Kabupaten Tangerang, bahkan kawasan Bandara Soekarno-Hatta. Sebagian wilayah di Cengkareng, Jakarta Barat, pun terimbas.
Perusahaan itu terpaksa menutup saluran air yang bocor pada Kamis malam, 14 Februari 2019. Sebagian warga mengeluh karena penutupan saluran air tanpa pemberitahuan sehingga mereka kesulitan mendapatkan air bersih.
Manajemen PDAM berterus terang memang menutup saluran air bersihnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. "Sementara waktu penyaluran air bersih terganggu, karena ada perbaikan pada pipa yang bocor di wilayah Cikokol, Tangerang, serta jaringan di Solear, Tangerang," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat PDAM Tirta Kerta Raharja, Samsudin Endu, saat dikonfirmasi VIVA pada Jumat.
Samsudin mengaku belum mengetahui saluran air itu ditutup sampai kapan karena masih dalam proses perbaikan. Kebocoran terletak pada sambungan pipa. "Kami harap perbaikan ini cepat selesai," katanya.
PDAM Tirta Kerta Raharja mengaku sudah berkoordinasi dengan dengan rekanan sesama pengelola air untuk membantu mensuplai air bersih. Mereka juga menyediakan empat-lima unit truk yang akan mendistribusikan air bersih, terutama ke tempat-tempat fasilitas umum.
Otoritas Bandara Soekarno-Hatta membenarkan bahwa kawasannya ikut terdampak penutupan jaringan air bersih itu. Tetapi Bandara sudah mengantisipasinya dengan sumber air lain, misal air dari penampungan, untuk memenuhi kebutuhan di Bandara.
"Kita sudah ada penampungan, dan pasokan air kita ini bukan hanya berasal dari PDAM TKR, tapi ada juga dari PDAM Tirta Benteng. Jadi, meski ada gangguan, distribusi air bersih di Bandara Soekarno-Hatta lancar," kata Senior Manager Of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno Hatta, Febri Toga Simatupang, dihubungi terpisah.
