RS Darurat COVID-19 Diserbu Calon Pasien, Antrean Panjang Terjadi

Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 Wisma Atlet
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarok

VIVA – Rumah Sakit (RS) darurat di Wisma Atlet sudah resmi mulai melayani pasien yang terinfeksi virus Corona COVID-19. Setelah dibuka oleh Presiden Joko Widodo, RS darurat tersebut langsung diserbu pasien sehingga menyebabkan antrean yang agak panjang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, para pasien yang ke RS darurat Wisma Atlet rata-rata pasien yang tak bisa masuk RS yang menjadi rujukan penanganan Corona COVID-19.

"Setelah jam 5 sore RS dibuka, tidak lama sejam, langsung masuk 30 pasien antre agak panjang. Ternyata tak setiap pasien bisa masuk RS rujukan langsung ke wisma atlet. Akhirnya antre agak panjang," ujar Arya dalam keterangan pers yang disampaikan melalui akun YouTube BNPB, Selasa, 24 Maret 2020.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Ia pun meminta masyarakat memaklumi adanya antrean tersebut. Sebab bagi pasien yang ingin berobat RS darurat tersebut dilakukan serangkaian tes yang memang cukup memakan waktu.

"Tes darah, swab. Tak mungkin ada 100 orang langsung dilayani, ini harus dimaklumi," katanya.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Oleh karena itu untuk mengantisipasi kejadian tak terduga, pemerintah akan menambah kapasitas tempat tidur di RS Darurat COVID-19 di Wisma Atlet Kemayoran yang awalnya sebanyak 3.000 kamar.

Upaya penambahan jumlah kamar tersebut akan ditempatkan di tower lain. 

"Tahap berikutnya akan ada penambahan tower berikutnya. mudah-mudahan totalnya 3.000 kamar yang disisipkan, sehingga bisa menampung pasien khusus untuk masuk ke RS," katanya.

Arya mengatakan, pihaknya menyulap Wisma Atlet menjadi RS Darurat dalam kurun waktu 4 hari. Berbagai alat kesehatan disediakan, mulai dari PCR, tes paru-paru, hingga tabung oksigen. 

“Sehingga bisa melayani 1.500 pasien tahap pertama. Untuk tahap berikutnya akan menggunakan tower selanjutnya," kata dia.

Baca juga: Viral Edukasi Corona COVID-19 Bahasa Karo, Yang Lain Bikin Juga Dong

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya