Massa Transisi, Jam Operasional MRT Jakarta Pukul 05.00-21.00 WIB

Penumpang duduk dengan menjaga jarak di dalam kereta MRT
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

VIVA – PT. MRT Jakarta melakukan beberapa perubahan terkait kebijakan jadwal operasional yang mulai efektif diberlakukan Senin, 8 Juni 2020.

Siemens Dorong Layanan Kesehatan Menuju Era Baru

Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, mengatakan bahwa perubahan kebijakan jadwal operasional ini dilakukan sebagai langkah MRT Jakarta dalam persiapan pembukaan kembali transportasi publik dalam PSBB masa transisi. 

“Berbagai langkah kami telah persiapkan, termasuk perubahan jadwal operasional kereta dan stasiun,” ujar William di Jakarta. 

Istana Bantah SYL Soal Presiden Perintahkan Tarik Uang Bawahan di Kementan

Ia memastikan, seluruh protokol kesehatan diterapkan dengan baik, sehingga pengguna jasa MRT Jakarta merasa aman dan nyaman dalam kembali melakukan aktivitas dan mobilitas sehari-hari di masa ini. 

"Serta, kami meminta para pengguna jasa untuk mematuhi semua protokol yang berlaku ketika menggunakan layanan MRT Jakarta,” katanya.

Kasus TB Melonjak Estimasi Hingga 1 Juta Lebih, Kemenkes Ungkap Alasannya

Baca juga: Mal Buka 15 Juni, Hanya untuk Beberapa Kategori Tenant Tertentu

Sehubungan dengan hal tersebut, maka perubahan kebijakan layanan operasi MRT Jakarta menjadi sebagai berikut:

1. Jam operasional weekdays (hari kerja) pukul 05.00 WIB sampai dengan pukul 21.00 WIB dan weekend (akhir pekan) pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB
2. Jarak antar kereta (headway) yaitu:
Weekdays (hari kerja):
a. Tiap 5 menit untuk jam sibuk (07.00 WIB – 09.00 WIB dan 17.00 WIB – 19.00 WIB)
b. Tiap 10 menit untuk jam non sibuk (05.00 WIB – 07.00 WIB, 09.00 WIB – 17.00 
WIB dan 19.00 WIB – 21.00 WIB)
Weekend (akhir pekan): Tiap 20 menit.

3. Pembatasan jumlah penumpang 62-67 orang per kereta (gerbong) atau 390 orang per rangkaian kereta
4. Kereta khusus wanita ditiadakan selama PSBB masa transisi PT MRT Jakarta (Perseroda) telah menyiapkan marka antrean di dalam stasiun dan kereta, termasuk melakukan simulasi pelaksanaan ‘lonjakan’ jumlah penumpang sebagai langkah antisipasi selama PSBB masa transisi ini. 

Untuk itu, lanjut dia, PT MRT Jakarta juga senantiasa menerapkan protokol kesehatan yang selama ini telah dilaksanakan, seperti pemeriksaan suhu tubuh, mewajibkan pemakaian masker bagi penumpang, dan selalu mengedukasi penumpang untuk selalu menjaga jarak, rajin mencuci tangan, serta tidak berbicara, baik satu atau dua arah, selama di dalam kereta dan area peron stasiun. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya