Razia di Pacific Place, Rubicon Sampai Mini Cooper Tunggak Pajak

Mobil Mini Cooper menunggak pajak dipasangi stiker
Sumber :
  • VIVAnews/Foe Peace.

VIVA – Menjelang akhir tahun 2019, Badan Pajak dan Retribusi Daerah (BPRD) DKI Jakarta bersama Tim Koordinasi Supervisi dan Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak berhenti terus melakukan razia mobil mewah dan bangunan yang menunggak pajak.

Rubicon Mario Dandy Nggak Laku Dilelang Diduga Gegara Mahal, Ini Kata Kejari Jaksel

Sasarannya adalah mobil mewah menunggak pajak yang ada di Mal Pacific Place SCBD, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Setelah menyisir basement gedung selama kurang lebih satu setengah jam, didapati beberapa mobil mewah yang menunggak pajak terparkir di parkiran P4 gedung.

"Ada beberapa mobil mewah," kata Kepala BPRD DKI Jakarta, Faisal Syafruddin, di lokasi, Kamis 19 Desember 2019.

Gaji di Timnas Miliaran, Pelatih Shin Tae-yong Mudah Beli Hyundai Palisade tiap Bulan

Beberapa mobil mewah yang menunggak pajak adalah Jeep Rubicon, Dodge Journey, Mercedes-Benz E300, BMW 320i, dan Mini Cooper yang menunggak satu bulan hingga lima bulan. Lalu ada Toyota Camry yang menunggak pajak sejak Maret 2013. 

Mobil-mobil tersebut kemudian ditempel stiker sebagai tanda belum melunasi pajaknya.

Ketua DPRD Minta Pemprov DKI Perbaiki Kualitas APBD, Singgung Permukiman Kumuh

"Kita temukan beberapa mobil mewah yang masih menunggak langsung kami pasangi stiker. Kami berharap pada pemilik kendaraan yang kami pasangi stiker dan kami berikan layer kami harap segera melunasi kewajiban perpajakannya," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, meski telah gencar melalukan razia door to door sampai sekarang tercatat masih ada 1.000 mobil mewah di Ibu Kota yang menunggak. 

Syafruddin tak lelah mengingatkan kalau para penunggak masih diberi keringanan untuk membayar pajaknya. Sampai tanggal 30 Desember 2019 para penunggak diberikan penghapusan sanksi dan denda serta diberikan potongan 50 persen untuk balik nama kedua dan seterusnya.

"Kendaraan mobil mewah yang masih menunggak kurang lebih 1.000 mobil mewah di DKI Jakarta kurang lebih potensi kerugian Rp37 miliar." [mus] 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya