Menara Pemancar Roboh di Radio Dalam, Dirut RRI: Ada Angin Kencang

Menara BTS roboh di Radio Dalam, Jakarta Selatan
Sumber :
  • VIVAnews/Syaefullah

VIVA –  Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), M Rohanudin mengatakan dugaan penyebab robohnya menara pemancar di Jalan Antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dugaan karena disebabkan hujan deras disertai angin kencang.

Hadapi Bali United, Persib Bandung Antisipasi Angin Kencang

"Jadi, kejadian awal hujan, kata warga menceritakan ada angin kencang," kata Rohanudin di lokasi, Minggu, 22 Desember 2019. 

Dia mengatakan dengan kejadian ini, maka pihaknya akan melakukan perbaikan dalam pemasangan menara itu. Perbaikan agar menara lebih kuat dan tak mudah roboh meskipun dihantam angin kencang. 

Ngeri! Penampakan Angin Puting Beliung 'Hadang' Nelayan di Perairan Madura

"Kami akan berusaha terus untuk memperbaiki konstruksi dikerjakan sedemikian rupa. Jadi tak terulang lagi semacam ini," katanya.

Akibat kejadian itu, empat rumah dan satu masjid rusak tertimpa. Lalu, satu unit Bajaj juga ringsek. Namun, supir Bajaj itu tidak menjadi korban.  "Ada sekira empat hingga lima rumah satu merupakan masjid," katanya. 

BPBD Sebut 6 Pohon Tumbang di Jakarta Akibat Hujan Disertai Angin Kencang

Sementara, pihak kepolisian akan meminta keterangan LPP RRI dan sejumlah saksi di lokasi atas robohnya menara pemancar di Radio Dalam. Robohnya menara ini akan ditangani Polsek Kebayoran Baru.

Robohnya menara ini juga membuat salah seorang warga mengalami luka di kepalanya. Korban tersebut adalah Edi Suyono yang merupakan pensiunan pegawai RRI

Ketua RT 08,RW 02, Kelurahan Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jaksel, Hafid Kusuma mengatakan, korban luka di kepala karena kena serpihan hingga harus dijahit. 

"Satu orang korban Edi Suyono pensiunan pegawai RRI. Berdasarkan data di sini. Itu kena serpihan, tadi kepalanya dijahit 4 jahitan," kata Hafid Kusuma kepada VIVAnews di lokasi. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya