Senjata Baru Polda Metro Lawan Ribuan Kasus Kejahatan Siber

Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy Pramono di Gedung Cyber Polda Metro Jaya.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kapolda Metro Jaya, Komjen Pol Gatot Eddy Pramono minta jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus jadi garda terdepan dalam menanggulangi kejahatan siber yang kian marak.

Maka, dia minta Subdit IV Tindak Pidana Siber Polda Metro Jaya mampu berperan mengungkap dan mencegah perkembangan kejahatan siber. Dengan adanya bangunan Gedung Cyber Polda Metro Jaya yang dilengkapi oleh sejumlah peralatan modern diharap bisa semakin mempermudah jajarannya menanggulangi kejahatan siber. 

“Subdit Tindak Pidana Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus memiliki peran penting dalam menangkal kejahatan Siber seperti penyebaran berita bohong (hoax), ujaran kebencian lewat medsos (hate speech), dan penipuan elektronik (carding, pishing dan scaming) melalui e-commerce,” kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu 5 Januari 2020. 

Selain itu, lanjut Gatot, dirinya berharap jangan hanya gedung saja yang baru, namun semua personel juga harus meningkatkan pengetahuan dan profesionalismenya. Sehingga pelayanan kepada masyarakat juga akan semakin maksimal.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Iwan Kurniawan menambahkan revolusi industri 4.0 juga memiliki dampak sosial karena perkembangan teknologi juga hampir selalu diikuti oleh model kejahatan baru yang menggunakan teknologi komputer dan internet juga. 

Pembangunan fasilitas ruang penyidikan Subdit IV Tindak Pidana Siber Polda Metro Jaya ini dilatarbelakangi kebutuhan operasional organisasi baik secara metode kerja maupun tantangan pekerjaan.

“Saat ini jumlah laporan polisi yang ditangani per tahun mencapai 2.800 kasus, selain itu kecanggihan modus operandi kejahatan Siber pun semakin meningkat. Diharapkan dengan adanya fasilitas ruang pemberkasan, ruang penyelidikan online, dan ruang khusus penanganan terhadap anak yang jadi korban kejahatan pornografi online, dapat meningkatkan kinerja anggota dan meningkatkan kepuasan pelayanan kepada masyarakat,” ucap Iwan menambahkan.

Sementara itu, Kasubdit IV Tipid Siber Polda Metro Jaya, AKBP Roberto Pasaribu menyebut pihaknya juga terus meningkatkan standarisasi personel sehingga beberapa memiliki kapasitas bertaraf global. 

Pelapor Pendeta Gilbert soal Penistaan Agama Diperiksa Polisi, Ngaku Ngasih Ini ke Penyidik

Dia menyatakan saat ini ada dua orang penyidiknya yang lulusan FBI National Academy, Quantico, US dengan disiplin ilmu kejahatan siber dan seorang dari sekolah khusus penyidikan kejahatan hacking di US. Saat ini jajaran Subdit Siber Polda Metro Jaya memiliki 130 orang penyidik dan penyidik pembantu.

“Dalam tahun 2019, sebanyak 30 penyidik Subdit Siber juga telah mendapat sertifikasi sebagai ahli dengan gelar antara lain sebagai ahli forensic dan ahli jaringan. Selain itu, prestasi yang telah diukir sejak 2010 sampai sekarang, Subdit Siber Polda Metro Jaya telah mewakili Polri sebagai anggota tetap Satuan Tugas kejahatan online terhadap anak yang diorganisir oleh FBI dengan nama Violent Crimes Against Children International Task Force (VCACITF). Untuk menjadi anggota tetap, perwakilan harus lulus ujian kompetensi dan mengikuti pendidikan khusus di FBI MCCU, Marryland, US,” kata Roberto.
 

Dirlantas Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Pakai Nomor WA terkait Surat Tilang Elektronik
Jasad pria ditemukan terbungkus kain sarung di tangerang selatan

Pengakuan Pelaku Membunuh Paman dan Jasadnya Dibungkus Sarung

Faizal Arifin (23), pelaku yang membunuh pamannya Abdul Hamid (32) mengungkap alasan yang membuatnya sakit hati hingga tega membunuh. Namun saat harusnya istirahat Faizal

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024