Kasus Positif COVID-19 di Jakarta Hari Ini Naik 1.406 Kasus

Virus corona
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Jumlah kasus positif wabah Virus Corona COVID-19 yang terjadi di Provinsi DKI Jakarta mengalami penambahan kasus sebanyak 1.406 kasus, Kamis, 3 September 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 270 kasus adalah akumulasi data dari hari sebelumnya yang baru dilaporkan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Indonesia Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 43.709 kasus," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia di Jakarta. 

Dari jumlah tersebut, total 32.424 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,2 persen, dan total 1.253 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,9 persen. Untuk tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 62.063, dengan positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir sebesar 12,5 persen.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Baca juga: Bangunan Ruko di Cideng Roboh, Tutupi Jalan Samping RS Tarakan

"Untuk diketahui pula, jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 10.032 (orang yang masih dirawat/isolasi)," katanya. 

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dwi juga menjelaskan, dari 1.406 kasus positif tersebut, 71 di antaranya adalah pekerja migran Indonesia yang sedang dikarantina di Wisma Atlet dan merupakan warga yang tinggal di luar DKI Jakarta (alamat tersebar di seluruh Indonesia). 

Dari penambahan kasus tersebut, 42 persen di antaranya adalah hasil tracing Puskesmas yang melakukan pemeriksaan kepada kontak erat pasien positif. 

"Sementara, untuk tracing ratio di DKI Jakarta saat ini adalah 6, artinya dari 1 kasus positif, rata-rata 6 orang kontak erat akan diperiksakan PCR,” katanya. 

Lebih lanjut, Dwi menerangkan, 33  persen kasus positif tersebut adalah kasus yang diambil spesimen pada tanggal 27 dan 28 Agustus 2020. Jika dihitung mundur, masa inkubasi tersering adalah 6 hari (inkubasi adalah lama waktu dari virus masuk sampai dengan menimbulkan gejala). Lalu pasien mengakses pemeriksaan PCR 1-2 hari kemudian, maka periode penularan tertinggi pada 20 Agustus 2020.

Dari total pasien positif di Jakarta, sekitar 55 persen adalah tanpa gejala, 32  persen bergejala, dan 13 persen tidak ada data. Untuk klaster terbesar di Jakarta adalah permukiman, lalu perkantoran. 

“Penting untuk memastikan 3M berjalan dengan sebaik-baiknya di ranah privat / rumah dengan memaksimalkan peran Gugus Tugas RT/RW dan memastikan setiap orang menjalankan protokol kesehatan. 1 Rumah 1 Kader COVID-19 menjadi penting,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan, 7 persen kasus terjadi pada kelompok anak, 1 persen pada kelompok balita, 10 persen mengenai kelompok lansia di atas 60 tahun. Sedangkan, 70 persen kasus terjadi pada usia 19-50 tahun (usia produktif), di mana kelompok usia tersebut mobilitasnya relatif lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. 

“Pelajar/mahasiswa, PNS, dan pegawai swasta adalah pekerjaan terbanyak yang sudah dapat diidentifikasi. Penting penguatan kepada ke-3 kelompok tersebut,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya