Terus Melonjak, Kasus COVID-19 di Depok Didominasi Klaster Perkantoran

Warga melintas di depan mural tentang COVID-19 di Pangkalan Jati Baru, Depok.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

VIVA – Jumlah kasus COVID-19 di Kota Depok, Jawa Barat, terus bertambah setiap harinya. Bahkan data pemerintah setempat mencatat, jumlah kasus terkonfirmasi positif sampai dengan Senin, 7 September 2020, telah mencapai sebanyak sebanyak 2.497 orang.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Data per Senin kemarin, angka sembuh 1.742 orang dan meninggal dunia 86 orang. Terkait itu, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, dalam keterangan tertulisnya menyebut, peningkatan kasus konfirmasi positif terjadi di hampir semua daerah khususnya di Jakarta Bogor Depok Tanggerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Dadang menjelaskan, untuk Kota Depok berdasarkan data per tanggal 7 September 2020, kasus konfirmasi aktif berjumlah 668 kasus atau 26,76 persen. Sedangkan sembuh 1.742 orang atau 69,79 persen dan meninggal 86 kasus atau 26,76 persen dari total kasus konfirmasi positif sebanyak 2.496 orang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

“Penambahan kasus konfirmasi positif, paling banyak bersumber dari imported case dan selanjutnya bersumber dari transmisi lokal serta hasil swab test massal yang saat ini dilakukan,” kata Dadang, Selasa, 8 September 2020.

Kemudian, dari data penambahan kasus pada periode pekan ke-26 yakni 24 Agustus sampai dengan 30 Agustus 2020, kasus konfirmasi positif lebih banyak berasal dari imported case sebesar 77,56 persen. Demikian pula pada periode Minggu ke-27 antara 31 Agustus sampai dengan 6 September 2020, kasus imported case mencapai 89 persen.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

“Kasus imported case ini berasal dari klaster perkantoran dan tempat kerja di luar Kota Depok, yang berdampak pada penularan di dalam keluarga dan komunitas,” jelasnya.

Dadang melanjutkan, Gugus Tugas sudah melakukan langkah-langkah taktis di bidang pencegahan yang saat ini sedang dilakukan. Salah satunya optimalisasi peran Kampung Siaga COVID-19, sosialisasi dan edukasi gerakan bermasker serta protokol kesehatan, disinfektasi area terpapar.

“Kami juga telah melakukan penegakan hukum protokol kesehatan, pembatasan aktivitas warga, pembatasan aktivitas dunia usaha, dan lain-lain.”

Demikian pula di bidang penanganan, di antaranya penanganan kasus konfirmasi positif, peningkatan swab test, tracing kasus dan tindak lanjut kasus kontak erat, pembatasan sosial Kampung Siaga COVID-19 berbasis RW, dan lain sebagainya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya