Oknum Petugas Rapid Test Cabul di Soetta, Begini Reaksi Kimia Farma

Kimia Farma
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – PT Kimia Farma bersama PT Angkasa Pura II melakukan investigasi internal terkait kasus dugaan pelecehan terhadap penumpang saat melakukan rapid test di Bandara Soekarno-Hatta yang viral di jagat media sosial.

Pimpinan Ponpes di Lombok Diduga Setubuhi 5 Santriwati, Tuduh Jin Pelakunya

Kimia Farma Diagnostika diketahui merupakan penyedia layanan rapid test di Terminal 3 Bandara Soetta. Pelecehan itu pun diduga dilakukan oknum petugas di fasilitas tersebut.

Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika Adil Fadilah Balqini mengatakan, penumpang yang menjadi korban sudah dihubungi oleh pihaknya. Dia pun berjanji akan memproses ini secara hukum.

Profesor Pro-Israel Lecehkan Wanita Berhijab di Kampus AS, Langsung Dipecat!

Baca juga: Korban Dugaan Pelecehan Rapid Test di Soetta Khawatir ke Jakarta

Menurutnya, oknum itu diduga telah memalsukan dokumen hasil uji rapid test, pemeriksaan dan tindakan asusila dan intimidasi.

Viral Aksi Begal Payudara di Pasar Minggu, Pelaku Malah Mau Masturbasi saat Ditangkap

"PT Kimia Farma Diagnostika akan membawa peristiwa ini ke ranah hukum atas tindakan oknum tersebut," ujar Fadilah dikutip dari keterangannya, Senin, 21 September 2020.

Sementara itu, Kepolisian sudah berkoordinasi dengan Kimia Farma terkait kasus ini. Klarifikasi kepada oknum petugas yang bersangkutan pun telah dilakukan.

"Kita sudah klarifikasi petugas kesehatan pada saat itu yang merupakan petugas kesehatan dari PT Kimia Farma," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya.

Namun, lanjutnya, polisi belum bisa berkata banyak. Apalagi korban sendiri belum dimintai keterangannya. "Kita ingin tahu dia pelaku bekerja sebagai dokter atau petugas kesehatan," katanya. (ase)

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Denpasar Tedy Riyadi

Imigrasi Ungkap Asal Usul Video Sekte Sesat Bule di Bali

Wiral di media sosial video sekelompok bule atau WNA melakukan kegiatan tak pantas dan menyimpang di sebuah villa di Ubud, Bali, diduga melakukan sekte sesat.

img_title
VIVA.co.id
14 Mei 2024