Tak Ada Zona Merah COVID-19, Depok Belum Izinkan Sekolah Tatap Muka

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Pemerintah Kota Depok belum bisa memastikan kapan sekolah tatap muka akan diizinkan. Kebijakan terkait hal itu baru akan diputuskan pada Juni 2021.

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

“Kita nanti melihat kondisi tren kasus sampai Juni karena PJJ (pembelajaran jarak jauh) sampai Juni,” kata Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Selasa, 23 Maret 2021.

Ia menjelaskan, jika zona terus menunjukkan arah yang baik maka tidak menutup kemungkinan sekolah tatap muka diizinkan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

“Tapi kan sekarang masih fluktuatif, mudah-mudahan kondisi saat ini terus baik. Kalau dilihat dari PPKM mikro sudah lebih dari 4.000 RT zona hijau, kuning 1.600-an, oranye sama merah enggak ada,” ujarnya.

Dadang menegaskan, Pemerintah Kota Depok tak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

“Kan kita masih menunggu juga zonasi risiko daerah yang diumumkan oleh Satgas Pusat. Tiga Minggu ini tidak dikeluarkan karena ada penyelesaian dalam hal ini mungkin ada gap data dan lain-lain," ujarnya.

Pada intinya, lanjut Dadang, ketika nanti akan dilakukan tatap muka tentu Pemerintah Depok akan menyusun SOP protokol kesehatan yang mendukung ke arah sana.

“Sampai saat ini kami belum melakukan pembahasan secara intensif terkait dengan persiapan sekolah secara offline,” ujarnya

Hal itu, kata Dadang, karena setiap waktu masih ada pertambahan kasus dan itu masih sangat dinamis.

“Ketika saat ini mulai melanda tapi tiba-tiba, mudah-mudahan tidak menanjak lagi (kasusnya)," ujarnya.

Ia berharap, setelah Juni, ada keputusan pada April atau Mei. “Yang menjadi keyakinan untuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) dan offline adalah zona risiko daerah dengan 14 indikator kesehatan masyarakat,” katanya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya