Murah dan Tidak Ada Penyekatan, Pemudik Naik Getek di Bekasi

Masyarakat memakai jasa getek di Kabupaten Bekasi hindari penyekatan.
Sumber :
  • Istimewa/Dani

VIVA – Kebijakan larangan mudik yang ditetapkan pemerintah tak melunturkan niat sebagian masyarakat untuk tetap nekat pulang ke kampung halamannya. Salah satu cara mudik menghindari penyekatan petugas itu dengan naik getek atau perahu eretan.

Pergerakan Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Menhub Budi Beberkan Catatan dari Jokowi

Hal ini terjadi di wilayah Pabayuran, Kabupaten Bekasi. Pantauan VIVA, sejumlah pemudik dengan leluasanya menyeberang dari Bekasi ke Karawang dengan kendaraan roda dua serta tas yang dibawanya. Tanpa ada penyekatan seperti lewat jalur darat.

"Saya mau ke Karawang mengunjungi sanak keluarga disana," kata Kosasih salah seorang penumpang perahu eretan, Jumat 7 Mei 2021.

Biaya Hidup di Jakarta Makin Mahal, Pengamat: Pemudik Tidak Lagi Bawa Keluarga

Kosasih mengaku untuk bisa menyeberangi Sungai Citarum, ia hanya mengocek biaya murah. Kata dia, cukup uang Rp 3 ribu dari kantongnya untuk membawa sepeda motornya menyeberang ke Karawang.

Sebab, jika melintas lewat Jalan Raya Kedungwaringin maka akan ada penyekatan oleh petugas. Begitu pun bila melintas lewat Jembatan Pabayuran.

Baru 79 Persen Pemudik yang Kembali Menyebrang dari Sumatera ke Jawa

Kosasih mengaku beruntung dengan perahu ereten ini sehingga bisa mudik.

"Saya keberatan juga kalau perahu eretan ini tidak beroperasi, karena warga sangat membutuhkan. Kalau lewat jembatan kan ada petugas yah tidak boleh melintas, jadi satu-satunya pakai perahu eretan," ujar Kosasih.

Sementara itu, pemilik perahu eretan, Suhandi mengaku, sudah diimbau oleh pihak kepolisian agar tidak beroperasi, selama larangan mudik. Namun, ia memberanikan diri karena alasan kebutuhan ekonomi jelang Lebaran Idul Fitri.

"Tapi, kan kita butuh duit mas buat lebaran. Satu-satunya penghasilan saya untuk bisa menafkahi keluarga melalui bekerja pengayuh perahu," katanya.

Dia berharap, pemerintah bisa mempertimbangkan kembali penutupan usaha perahu eretan. Dia meminta jika diminta ditutup maka ada kebijakan yang sesuai terkait operasional waktu. Misalnya, ia bilang hanya ditutup malam, tapi untuk siang hari tetap beroperasi. "Karena juga pemudik sudah tidak terlalu ramai," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya